PACITAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan juta dana hibah dari Kementerian Perdagangan era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diperuntukkan kredit bergulir bagi para pedagang di Pasar Minulyo Pacitan, macet total. Bahkan anggaran yang dikelola melalui koperasi tersebut tak jelas ujungnya.
Pantauan wartawan di lapangan, kantor koperasi yang berlokasi di kawasan pasar sudah sejak lama tutup dan tidak ada aktivitas. Bahkan dikabarkan, semua pengurus bubar dan tidak ada pertanggungjawaban atas dana hibah tersebut.
BACA JUGA:
- Pemkab Pacitan Imbau Pengusaha Segera Bayarkan THR Karyawannya
- Bantu Rehab Rumah Kaum Duafa di Pacitan, Baznas Jatim Gelontorkan Dana Rp175 Juta
- Gowes di Pacitan, Khofifah Sebar Bantuan dan Tinjau Pembangunan Museum & Galeri SBY-Ani
- Lokasi Perawatan Pasien Positif Covid-19 di Wisma Atlet Pacitan akan Dipisah
"Sudah lama koperasi tutup dan tidak ada aktivitas. Begitu pun para pengurusnya bubar," ujar salah seorang pedagang Pasar Minulyo yang meminta tidak ditulis namanya, Sabtu (15/6).
Menurut sumber tersebut, dulu saat koperasi masih aktif, pedagang memang bisa memanfaatkan dana hibah tersebut dalam bentuk kredit. "Saya pernah dapat pinjaman Rp 2 juta. Angsurannya setiap minggu, dan jangka waktu kredit selama lima minggu. Namun setelah lunas, saya sudah tidak bisa pinjam lagi. Sebab pengurus koperasi bubar dan tak jelas ke mana uangnya," ungkap dia.
Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Minulyo, Sutrisno menyatakan tidak tahu menahu soal kredit bergulir tersebut. Hanya saja ia menegaskan, dana tersebut bukan lah dana hibah. Namun bantuan pribadi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia menyebut bantuan yang diberikan kala itu senilai Rp 100 juta.
"Setahu saya itu memang dikelola koperasi. Itu bukan dana hibah, namun bantuan pribadi dari Pak SBY," tutur dia di tempat terpisah.