GRESIK, BANGSAONLINE.com - Polres Gresik merilis hasil operasi pekat yang digelar 15 - 26 Mei lalu. Hasilnya, sebanyak 1.033 kasus kejahatan berhasil diungkap.
Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro menyatakan, 1.003 kasus itu terdiri dari kasus pembobolan ATM dan premanisme sebanyaj 676 kasus, prostitusi 5 kasus, perjudian 11 kasus, narkoba 18 kasus, miras 268 kasus, dan petasan 55 kasus.
BACA JUGA:
- Penyebab Tewasnya Saksi Perampokan Agen BRILink di Gresik Masih Misterius
- Korban Tewas di Kebun Jagung Ternyata Sempat Jadi Saksi Kasus Pembunuhan Agen BRILink
- Geger! Warga Imaan Gresik Ditemukan Tewas di Ladang Jagung Desa Wotan
- Gandeng Kodim 0817, Polres Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Gempa di Bawean
Untuk kasus pembobolan ATM, Polres Gresik menangkap komplotan pelaku yang beraksi di gerai ATM Gresik Kota Baru, Kecamatan Manyar. "Pelaku merupakan pembobol ATM antar kota lintas provinsi," ujar Kapolres saat ekspos di halaman Mapolres setempat, Selasa (28/5).
Menurut ia, ada tiga pelaku pembobolan ATM, yakni Rei (22) dan Redy (40) warga Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, dan Siswo (41) warga Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo.
Menurut Kapolres, para sudah beraksi di sebanyak 43 TKP khusus untuk Jawa Barat saja, kemudian di Jawa Tengah sebanyak 28 TKP, Banten sebanyak 8 TKP, Jakarta sebanyak 5 TKP, Yogyakarta sebanyak 5 TKP, di luar pulau Jawa sebanyak 22 TKP, sedangkan di Jawa Timur mereka beraksi di 26 TKP, termasuk di Kabupaten Gresik.
"Kami berhasil membekuk pelaku berawal dari informasi adanya pembobolan ATM Bank Jatim pada tanggal 15 Maret 2019. Kemudian, tim Black Panther saat sedang patroli di daerah Manyar mencurigai satu unit mobil jenis Toyota Terios warna hitam berada di TKP pukul 02.00 WIB," terangnya.