Merasa Dianaktirikan, Jurnalis Sumenep Geruduk Kabag Humas Pemkab

Merasa Dianaktirikan, Jurnalis Sumenep Geruduk Kabag Humas Pemkab Para awak media saat mendatangi kantor Kabag Humas Pemkab Sumenep.

SUMENEP, BANGSA0NLINE.com - Merasa mendapat perlakuan tak sama oleh , sejumlah jurnalis dari berbagai media mendatangi Kabag Humas yang baru dilantik. Para 'kuli tinta' ini merasa dianaktirikan lantaran berbagai akses layanan informasi dan lain-lain sulit didapatkan. Tidak hanya itu, meski profesinya sama-sama wartawan, tapi mereka bagaikan ‘wartawan pinggiran’.

Erfandi, wartawan dari Pena Rakyat, mengaku jengkel dengan hal itu. Karena itu, ia meminta Humas bertindak adil. Menurutnya, Humas sebagai corongnya pemerintah harus bisa merangkul semua wartawan.

“Kami tidak terima diperlakukan bak wartawan pinggiran atau apalah istilahnya. Tapi yang jelas, perlakukan Humas dalam memberikan akses layanan atau fasilitas pemerintah dalam konteks hubungan kemitraan dengan insan pers, kami anggap gagal. Seperti akses informasi, akses dokumentasi, akses anggaran publikasi, dan lain sebagainya,” ungkap Erfan.

Ia mencontohkan pengakuan dari Humas Pemkab yang menyatakan bahwa di Sumenep terdapat puluhan atau bahkan bisa mencapai ratusan wartawan.  

“Masalahnya adalah, kalau memang terdapat puluhan atau bahkan ratusan wartawan, ke mana saja mereka? Kenapa yang hadir untuk meliput kegiatan Pemerintah Daerah baik bupati, wabup, sekda, kepala OPD, Kabag dan lain sebagainya hanya segelintir yang datang untuk meliput? Ironis kan?,” tanyanya dengan serius.

Pria gondrong itu menilai, kemitraan dari khususnya Humas Pemkab, masih setengah hati. 

“Apakah akses informasi yang tidak optimal dari pemerintah, atau memang kami-kami ini diperlakukan beda (tebang pilih) oleh Humas ? Padahal, kebijakan dan program-program bupati dan jajaran punggawanya harusnya bisa diakses publik, informasinya bisa sampai ke masyarakat. Sehingga, masyarakat bisa menilai ternyata bupati dan punggawa-punggawanya benar-benar bekerja untuk rakyat,” ungkapnya

Terkait tudingan tersebut, Kabag Humas Joko Sigit saat dikonfirmasi berjanji akan segera berkoordinasi dengan jajarannya. "Kasih waktu kami untuk rapat kordinasi dengan jajaran,” pungkasnya.

Namun lantaran para wartawan belum puas, mereka akhirnya meminta penjelasan lebih detail. Hal ini membuat Joko mendadak memanggil Kasubagnya untuk menjelaskan kepada para awak media.

“Kami perlakukan sama semua jurnalis. Hanya memang soal anggaran publikasi yang sangat terbatas,” terang Fairus selaku Kasubag Humas. (aln/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO