Kepala Disdik Pasuruan: Jangan Ada Peserta USBN yang Kerjakan Ujian di Luar Kelas

Kepala Disdik Pasuruan: Jangan Ada Peserta USBN yang Kerjakan Ujian di Luar Kelas Sosialisasi USBN yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten kepada pengawas dan MKKS se-Kabupaten Pasuruan, Kamis (4/4).

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Meski pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat SD/MI masih tiga pekan lagi, Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari dengan mengadakan sosialisasi kepada pengawas dan MKKS se-Kabupaten Pasuruan, Kamis pagi (4/4).

Dalam arahannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Drs. H. Iswahyudi, M.Pd menjelaskan tujuan kegiatan sosialisasi ini dilakukan sebagai persiapan menghadapi USBN tingkat SD/MI yang tinggal beberapa hari lagi. Dinas Pendidikan tidak ingin para guru, kepala sekolah, maupun pengawas tidak melakukan persiapan untuk agenda tahunan itu.

“Kegiatan ini ditujukan untuk persiapan pelaksanaan USBN tingkat SD/MI. Tak hanya gurunya saja, tapi juga murid-murid juga diimbau untuk lebih tekun belajar,” jelasnya.

Iswahyudi meminta agar dalam pelaksanaan ujian kali ini, tidak ada lagi laporan atau komplain dari masyarakat, terkait adanya siswa yang mengikuti ujian di luar ruang kelas karena belum melunasi administrasi.

”Kita tidak ingin nanti ada kejadian ada siswa SD/MI yang melakukan USBN di luar ruang kelas karena permasalahan kecil. Guru harus memberi contoh yang baik dan buatlah anak senang menghadapi ujian,” harap Iswahyudi.

Keterangan yang sama disampaikan oleh Khasbullah, Kabid SD. Ia menyampaikan USBN dilaksanakan pada 22 April selama tiga hari, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika,  dan IPA.

"Total peserta USBN SDN sebanyak 65 lembaga/sekolah dengan jumlah siswa 18.900. Sedangkan SD swasta 52 sekolah/lembaga yang diikuti 1.523 siswa,“ jelasnya.

Untuk para pengawas ujian di tiap sekolah nanti, Dinas Pendidikan akan memberlakukan sistem siang penuh. Artinya para guru yang mengajar di satu SD, pengawasnya tidak di tempat mereka mengajar, tapi sementara mengawasi di sekolah lain. "Langkah ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak baik," pungkasnya. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO