Sementara itu, Gus Ipul sapaan akrab dari Wagub Jatim itu mengaku tergerak hati bersama istri untuk ikut saling membantu dan bergandengan tangan mengurangi penyebaran penyakit kanker.
Saat ini, Bahaya kanker merupakan penyakit dengan risiko kematian tertinggi di Indonesia khususnya Jatim setelah jantung dan stroke. Sebagai Wagub dan masyarakat Jatim, pembangunan kesehatan di Jatim telah dilakukan secara baik. Di sisi lain, terdapat banyak pekerjaan rumah yang harus diatasi bersama.
Gus Ipul menyebut kanker kini menjadi salah satu penyakit yang mematikan di Dunia. Bahkan International Agency for Research on Cancer atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2018 ditemukan 18,1 juta penderita kanker baru di dunia serta ditemukan sebanyak 9,8 juta orang meninggal akibat kanker.
"Kanker diprediksi segera menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Saat ini, angka kematian karena kanker juga terus meningkat di tengah menurunnya angka kematian akibat stroke dan penyakit jantung," imbuh Gus Ipul.
Ketua PBNU ini menjelaskan, penyakit kanker serviks dan kanker payudara telah menjadi isue kesehatan dunia. Melihat kondisi tersebut, masyarakat diimbau untuk melakukan pencegahan melalui hidup sehat dengan cara mendeteksi secara dini.
Mendeteksi dini tersebut lanjut Gus Ipul sapaan akrabnya dapat dilakukan melalui pola hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, mengkonsumsi buah dan sayuran. Sedangkan untuk deteksi dini kanker servicks bisa dilakukan melalui pemeriksaan IVa Test atau papsmear.
"Kita ingin mengajak masyarakat kepada penanganan promotif dan preventif. Mari kita cegah sedini mungkin. Kalau kita bisa cegah, akan sangat membantu menekan kanker servicks dan payudara," pungkas keponakan Gus Dur tersebut.
Turut hadir dalam acara tersebut Indah Kurnia anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Arzeti Bilbina anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Konsulat kehormatan Thailand, isteri konsulat kehormatan Maroko, KH. Mas Sulaiman, beberapa pengusaha dan para ketua organisasi wanita serta dokter, survivor kanker servik dan survivor kanker payudara. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News