SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Panglima Komando Armada II Laksda TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si., memimpin apel gelar kelengkapan Lat PAM Pemilu tahun 2019, bertempat di Dermaga Madura Koarmada II, Surabaya, Senin (04/02/2019).
Mengawali apel, Pangkoarmada II melaksanakan pemeriksaan pasukan peserta Lat Pam Pemilu tahun 2019 di jajaran Koarmada II. Usai memeriksa pasukan Pangkoarmada memberikan sambutan.
BACA JUGA:
- Targetkan Capai 70 Persen, Pangkoarmada II Gelar Serbuan Vaksin di Ngawi 30 Ribu Dosis
- 3.000 Warga Blitar Mendapatkan Telur Gratis Usai Mengikuti Vaksinasi
- Tinjau Vaksinasi Maritim, Bupati Gus Muhdlor Optimistis Empat Hari Lagi Sidoarjo Level 1
- Gandeng Pemkab, Koarmada II TNI AL Gelar Serbuan Vaksinasi di Gresik
Dalam sambutannya, Pangkoarmada II menyampaikan bahwasanya dalam waktu dekat Negara Indonesia akan melaksanakan Pemilu Legislatif dan Presiden tahun 2019. Sehingga dinamika akan sangat tinggi dengan adanya pesta demokrasi ini.
"Sebagai prajurit tidak boleh larut dalam problematika politiknya, namun kita justru memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan prosesi ini dengan cara menjamin keamanan penyelenggaraannya, sehingga pemilu berlangsung dengan lancar aman dan damai," ujarnya.
"Kontestasi politik pada dasarnya akan selalu menghadirkan peningkatan eskalasi sosial politik masyarakat untuk menuju kematangan demokrasi. Untuk itu tidak dapat dipungkiri nantinya akan ada persaingan antar kelompok, konsentrasi, dan pergerakan massa, benturan kepentingan politik, intrik untuk mempengaruhi pandangan massa," bebernya.
Lebih lanjut Pangkoarmada II menyampaikan, sebagai penengah yang bertanggung jawab untuk mengamankan jalannya pemilu, prajurit dituntut untuk senantiasa memilki kesiapan dan kecepatan bergerak dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan.
Usai apel gelar Lat PAM Pemilu Th. 2019, Pangkoarmada II melaksanakan Video Conference dengan Lantamal V, VI, VII, VIII, dan XIII jajaran Koarmada II, dan diakhiri dengan demo PAM Pemilu.
Dikondisikan, salah satu TPS di Kelurahan Ujung mendadak rusuh setelah salah satu pemilih menemukan kertas suara rusak dan tercoblos. Kejadian tersebut mengakibatkan sekelompok massa mendatangi TPS. Sementara itu situasi mulai berubah yang membuat para pemilih lainnya mulai terprovokasi dan mulai memanas. Terlihat para petugas TPS berusaha menenangkan para pemilih yang diperkirakan berjumlah 25 orang tersebut.