Ketua DPRD Gresik Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan Atasi Banjir Luapan Kali Lamong

Ketua DPRD Gresik Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan Atasi Banjir Luapan Kali Lamong Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim bersama Ketua Fraksi Partai Golkar Wongso Negoro melihat jembatan yang patah di Dusun Kletak, Desa Putatlor, Menganti. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Banjir akibat luapan Kali Lamong terus menjadi momok bagi masyarakat yang tinggal di bantaran anak sungai Bengawan Solo ini. Hingga kini, sejumlah wilayah di sekitar Kali Lamong seperti Kecamatan Cerme, Benjeng, Balongpanggang, dan Menganti selalu kebanjiran saat musim hujan tiba.

Bahkan, sejumlah rumah terpaksa ditinggal penghuninya untuk ngungsi. Kondisi ini seperti yang terjadi di Desa Gadingwatu dan Dusun Kletak Desa Putatlor, Kecamatan Menganti.

Hal ini pun mengundang simpati kalangan wakil rakyat. Ketua H. Ahmad Nurhamim mengunjungi warga Desa Gadingwatu dan Putatlor untuk melihat langsung kondisi mereka, Minggu (3/2).

"Memprihatinkan memang. Rumah-rumah warga yang hanya berdinding bambu dengan lantai tanah liat terendam banjir, sehingga kian memprihatinkan," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (3/2).

Menurut Nurhamim, Pemkab dan DPRD Gresik telah berupaya maksimal untuk menanggulangi banjir akibat luapan Kali Lamong. Namun, sejauh ini belum berhasil lantaran terkendala anggaran.

"Kalau penangan banjir luapan Kali Lamong diatasi Pemkab Gresik tak akan bisa cepat teratasi karena minimnya anggaran. Untuk itu, dibutuhkan campur tangan (keterlibatan) pemerintah provinsi dan pusat," katanya.

Terkait hal ini, Nurhamim meminta Pemkab intens melakukan lobi terhadap instansi secara vertikal. "Di sejumlah daerah seperti Depok dan lainnya, sekarang sukses menangani banjir di wilayah mereka karena intensnya mereka meminta bantuan pemerintah pusat, Saya yakin Gresik juga bisa kalau ada kemauan," terangnya.

Pemkab sendiri, tambah Nurhamim, setiap tahunnya sudah mengalokasikan anggaran untuk normalisasi Kali Lamong. Namun, normalisasi itu hanya skala kecil karena keterbatasan anggaran. Untuk tahun 2019 misalnya, ada alokasi anggaran kisaran Rp 4 miliar untuk normalisasi Kali Lamong.

"Selain itu, pada tahun ini juga ada anggaran Rp 3 miliar untuk pembangunan jembatan dengan rangka beton (cor) di Dusun Kletak Desa Putarlor Kecamatan Menganti. Jembatan dari kayu bambu itu saat ini patah dampak terjangan arus sungai Kali Lamong. Tahun ini akan dibangun dengan rangka beton dengan anggaran Rp 3 miliar," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO