Pria Lebih Memilih Pacar Robot, Jepang Terancam Punah karena Krisis Kelahiran

Pria Lebih Memilih Pacar Robot, Jepang Terancam Punah karena Krisis Kelahiran Tak perlu takut dimarahi istri. foto: mirror.co.uk

BANGSAONLINE.com saat ini mengalami krisis kelahiran. Seorang pakar mengatakan, hal ini disebabkan booming-nya popularitas .

Para ahli khawatir maraknya kepemilikan robot seks di , kian membuat tingkat kelahiran semakin menurun. “Boneka seks robot memicu bencana tingkat kelahiran, karena pria yang kesepian menjauhkan diri dari hubungan tradisional demi pacar robot,” kata seorang pakar.

Bahkan para ahli mengatakan, orang menjadi "spesies yang terancam punah". Bagaimana tidak, di tahun 2018, sebanyak 921.000 bayi dilahirkan oleh ibu , padahal di tahun 2017 angka kelahiran mencapai 946.000 bayi. “Ini adalah angka terendah sejak pencatatan penduduk dimulai pada 1899,” kata pejabat . “Padahal, sekitar 1,3 juta orang meninggal pada tahun yang sama, yang berarti populasinya merosot hampir setengah juta orang,” tambah dia.

Dr Kate Devlin, dosen senior kecerdasan sosial buatan sosial dan budaya, di King's College London, yang memang pakar terkemuka di bidang ini, telah memperingatkan bahwa dapat memperburuk krisis.

Dr Devlin mengatakan kepada Daily Star: "Ada kekhawatiran bahwa di negara-negara seperti , di mana kesepian adalah masalah sosial yang besar. Nah, robot dapat memperburuk keadaan, yang menjadi pacar pria kesepian itu. Untuk para pria yang tertarik membeli versi wanita, mereka sering mencari aspek persahabatan dengan robot."

Tren terungkap dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan di RT tahun lalu, yang disebut ‘Pengganti’. Ini berfokus pada cara-cara di mana boneka seks memicu "krisis nasional tentang kesepian dan keterasingan".

Sumber: mirror.co.uk

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO