Sejumlah Wilayah di Jombang Rawan Bencana, Ini Penjelasan BPBD

Sejumlah Wilayah di Jombang Rawan Bencana, Ini Penjelasan BPBD Pohon tumbang di Gudo, Jombang, pasca diterjang angin puting beliung, Sabtu (18/1) kemarin. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sejumlah Kecamatan di dipetakan sebagai wilayah rawan bencana dan tanah longsor dalam musim hujan tahun ini. Di antaranya wilayah kecamatan Wonosalam, Bareng dan Kabuh. Masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Pemetaan itu menyusul adanya peringatan dini dari BMKG (Badan Meteorologi Klematologi dan Geofisika) Surabaya, terkait cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Yakni terjadinya hujan disertai angin kencang yang berpotensi menyebabkan sejumlah bencana alam. Seperti angin puting beliung, tanah longsor, dan bajir.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD , Gunadi menjelaskan, jika hujan deras disertai angin kencang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Untuk itu, ia mengimbau supaya masyarakat yang mengendarai roda dua atau roda empat agar berhenti sejenak apabila tiba-tiba terjadi hujan disertai angin. Hal ini untuk meminimalisir risiko-risiko yang tidak diinginkan.

Ia juga merinci sejumlah wilayah rawan longsor. "Rawan longsor itu di sekitar Wonosalam, yaitu Desa Pengajaran, Desa Galengdowo, di sana ada empat titik. Sementara di Kecamatan Bareng, di Desa Jarak ada tiga titik, lalu di Desa Ngrimbi dan Ngampungan. Bareng juga ada, dan masih banyak lagi," ujarnya, Rabu (19/01/19).

Secara geografis, Kecamatan Bareng dan Wonosalam sendiri berada dataran tinggi pegunungan Anjasmoro. Hampir semua Desa terdiri dari tebing dan lembah atau bukit yang banyak menjadi hunian penduduk. "Banyak tebing yang kondisinya terlalu curam, bahkan struktur tanahnya juga terlalu lentur sehingga kalau hujan deras ini yang rawan," jelasnya.

Gunadi mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di Kecamatan Bareng dan Wonosalam agar waspada, terlebih saat terjadi hujan deras. Masyarakat juga diminta terus memantau pergerakan tanah yang ada di sekitar rumah mereka masing-masing. Sehingga jika sewaktu-waktu ada bahaya, mereka bisa langsung menyelamat diri ke tempat yang lebih aman.

“Ini mengingat alat pendeteksi pergerakan tanah di sana saat ini rusak. Di Wonosalam ada satu alat, tapi itu milik Balai SDA Provinsi,” tuturnya.

Sementara selain tanah longsor dan angin puting beliung, warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai juga diimbau untuk berhati-hati. Ini mengingat adanya peningkatan volume air sungai menyusul adanya hujan deras dalam beberapa hari terakhir.

Meningkatnya volume air dan derasnya arus sungai ini, kata Gunadi berpotensi memicu terjadinya perggerusan tanah di bantaran sungai hingga luapan air berpotensi menyebabkan terjadinya banjir. "Banyak masyarakat di yang tinggal di sekitar bantaran sungai, mulai dari Wilayah Kecamatan Wonosalam, Mojowarno, Bareng, Mojoagung dan Sumobito," pungkasnya. (ony/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Video Vanessa Angel dan Suami Kecelakaan di Tol Jombang, Anak Selamat':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO