Mojokerto Simpan Potensi Jadi Sarang TBC

Mojokerto Simpan Potensi Jadi Sarang TBC Upaya sosialisasi penyebaran TBC kepada masyarakat dan kalangan DPRD Kota Mojokerto. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

Masih Kata Tatik, di Kota Mojokerto sebenarnya sudah ada beberapa tim peduli TB yang dibina oleh Puskesmas, namun masih belum banyak menjangkau secara maksimal dan bergerak secara optimal karena keterbatasan SDM .Tim ini beranggotakan masyarakat, toga tomas, pasien, dan mantan pasien TB, Kader TB, dan kader motivator.

"Kami, SSR TB Care Aisyiyah mulai membangun jejaring dengan tim kecil binaan puskesmas ini, seperti Paguyuban Gema Pitu yang dibentuk Puskesmas Gedongan dan paguyuban masyarakat peduli TB yang dibentuk Puskesmas Mentikan dan Kedundung," ujar Tatik.

Sementara untuk penguatan organisasi, Community TB Care Aisyiyah Kota Mojokerto juga menggelar pelatihan Capacity Building of CSO Advocacy Skill and Fundrising selama tiga hari. Pelatihan ini bertujuan untuk penguatan tim dalam penjangkauan. Pasien TB juga melakukan advokasi dalam membantu pemerintah dalam penanggulangan TB di Kota Mojokerto.

Dalam pelatihan yang melibatkan praktisi media, Zacky Arisal, Ketua dan Anggota Komisi III, Suliyat dan Anang serta tim dari Bappeko Mojokerto diharapkan bisa menemukan formula yang efektif untuk pencegahan TB. Baik melalui program internal TB Care maupun melalui dukungan kebijakan pemerintah.

"Tujuan pelatihan ini, untuk meningkatkan pemahaman terkait advokasi dan strateginya. Agar tim peduli TB lebih memahami bagaimana cara melakukan pendampingan baik terhadap pasien TB maupun upaya membantu pemerintah dalam penanggulangan TB di Mojokerto," pungkasnya.

Sementara berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mojokerto pada tahun 2017, jumlah target jangkauan insiden TB sebanyak 440, capaiannya 277 dan 72 di antaranya adalah TB Anak. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO