Ke Bangkalan, KH. Ma'ruf Merasa Seperti Pulang Kampung

Ke Bangkalan, KH. Ma KH. Ma'ruf Amin diberi cinderamata dan pedang oleh Pengasuh PP. Hidaytullah Al Muhajirin, KH. Ainul Qalbi Hamzah. foto: FAUZI/ BANGSAONLINE

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - KH. Ma'ruf Amin mengunjungi Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin Kp. Paserean Bawah Ds. Buduran Kec. Arosbaya, Bangkalan, Jumat (20/10/2018). Kedatangan Cawapres nomor urut 1 itu dalam rangka menghadiri peringatan Hari Santri Nasional (HSN) bersama ulama se-Madura.

Menurut Ketua Pelaksana peringatan HSN, Anang Sudarto, sedikitnya ada 105 Kiai se-Madura yang menghadiri acara ini. 

Sementara dalam sambutannya, KH. Ma'ruf Amin mengaku merasa kembali ke kampung halaman saat mengunjungi Bangkalan. Ia mengatakan bahwa dirinya masih keturunan Madura, tepatnya dari Arosbaya, Bangkalan.

“Saya keturunan Madura dari Kiai Demang Plakaran, Arosbaya, Bangkalan. Beliau mempunyai anak bernama Raden Kiai Pragalba. Lalu cucu beliau yang di Pamekasan kemudian diperistri Raja Sumedang Larang yang kemudian diberi gelar Nyai Ratu Harisbaya yang diambil dari Arosbaya. Dari sana kemudian lahir mbah-mbah saya,” ujar KH Ma'ruf disambut tepuk tangan hadirin.

Kiai Demang sendiri adalah salah seorang raja di Bangkalan. “Karena saya berdarah Madura, mana mungkin saya lupa Madura,” imbuh cicit Syekh Nawawi Al Bantani, seorang ulama asal Banten yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram itu.

Dalam kesempatan itu, KH. Ma'ruf berpesan kepada para santri agar melengkapi diri agar mampu melawan isu-isu yang ada, utamanya menagkal berita hoax."Jadi santri tidak hanya mampu membaca alquran dan menulis serta membaca kitab kuning. Melainkan, juga harus mampu mebaca situasi dan kondisi, serta memberi solusi terhadap problem-problem yang terjadi. Santri juga harus menguasai ilmu siasat (politik) ekonomi dan kebudayaan," pinta KH. Ma'ruf.

Usai sambutan, KH. Ma'ruf Amin menyempatkan diri ziarah makam pendiri PP. Hidayatullah Al Muhajirin, KH. Hamzah Amzat Munawir. 

Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Bangkalan Abdul Latif Imron, Forpimda, Toga, Tomas dan Masyarakat setempat. (uzi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO