Tak Bisa Tunjukkan Izin, Warga Tolak Pembangunan Tower

Tak Bisa Tunjukkan Izin, Warga Tolak Pembangunan Tower ? Warga melakukan aksi tempel poster di area pembangunan tower.Foto: Nanang/BANGSAONLINE


SIDOARJO (bangsaonline) - Kompensasi tak merata terkait pembangunan tower, puluhan warga Desa Kurek Sari Rt02/Rw02 Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, melakukan aksi menolak pendirian tower Provider setinggi 30 Meter, yang berada di sekitar pemukiman mereka, Kamis (11/9).

Aksi berlangsung sekitar pukul 09.30 Wib ini, dilakukan dengan damai di area pembangunan tower, setelah puas menyampaikan uneg-unegnya warga pun membubarkan diri.

Warga mengangap jika pembangunan tower di lahan milik H Suyoto ini, tak pernah ada koordinasi dan duduk bersama antara semua pihak. Warga juga menilai jika pihak perangkat desa setempat tebang pilih dalam memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak di area pembangunan tower.

"Di sini warga yang terdampak belum dapat sosialisasi dan belum mendapatkan hak-hak dari peta terdampak pembangunan tower. Aksi penolakan ini minta klarifikasi ke pihak pengembang proyek tower dan perangkat untuk duduk bersama dan membicarakan," kata korlap aksi, Wahyudi, yang ditemui di lokasi, didampingi Wishom Sahudi, dari LSM Pusura.

Wahyudi menuturkan, jika konpensasi yang telah diberikan oleh perangkat desa yang tak merata pada warga yang berdampak pada pembangunan tower. "Ada yang di beri Rp 250 ribu ada yang diberi hingga Rp 3 juta, bahkan tetangga tower tidak mendapat kompensasi," ungkapnya, sembari menyebutkan nama-nama yang mendapatkan konpensasi.

Pekerja proyek tower akhirnya memberhentikan sementara pekerjaannya. Sekitar pukul 12.00 wib, warga membubarkan diri. Selang 3 jam warga pulang, pekerja proyek tower melakukan pekerjaannya kembali. Sehingga warga yang berjumlah sekitar 20 orang itu kembali mendatangi tempat tower yang sebelumnya didatangi. Sempat bersih tegang antara warga dengan pihak mandor. Warga meminta agar pekerjaan dihentikan karena pihak proyek belum bisa menunjukkan IMB dan HO kepada warga. "Kami di sini hanya melakukan tugas proyek. Kalo ini gak diuruk nanti ditakutkan menganggu anak kecil," kata mantor yang tak mau di korankan namanya.

Terpisah, Kepala desa kureksari, Trisnadi, menangapi secara santai atas aksi warga terhadap penutupan tower. Dirinya menuturkan jika semua sudah prosedural. “30 Meter dari damppak pembangunan tower sudah di beri kompensasi,” ujarnya.

Tamami, seorang warga yang tak jauh dari lokasi pembangunan tower yang hanya berjarak dua rumah tidak mendapatkan kompensasi. “Saya memang tidak mendapatkan kompensasi,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO