SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Para putra-putri pendiri Nahdlatul Ulama (NU) kini umumnya sudah sepuh. Bahkan banyak yang sudah wafat. Maklum, NU berdiri tahun 1926. Tapi kenapa Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, kok masih kelihatan muda ketimbang putra-putri dan bahkan cucu pendiri NU yang lain.
”Orang bertanya. Loh kenapa Kiai Asep masih muda. Cucu pendiri NU seperti Gus Sholah saja sudah sepuh dan lebih tua dari saya. Karena saya anak ke-21,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim dalam setiap kesempatan. Kiai Asep menyampaikan itu karena kini banyak orang bertanya-tanya apa benar Kiai Asep putra pendiri NU.
BACA JUGA:
- Sedekah Kiai Asep Turun Rp 5 Miliar, Dulu Rp 8 Miliar hingga Rp 10 Miliar, Kenapa
- 280 Santri Amanatul Ummah Lolos SNBP, 31 Siswa Diterima Kedokteran, Kuliah di Luar Negeri Beasiswa
- Bagikan 8.663 Paket Ramadhan, Gus Barra Cabup Jaringan Terluas dan Modal Sosial Terkuat
- Tren Santri Belajar di Luar Negeri, Sekarang Peluang Makin Besar dan Tak Terbatas
Pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto yang juga mantan Ketua Tanfidziah PCNU Surabaya ini adalah putra salah satu kiai pendiri NU, KH Abdul Chalim Lewuimunding Majalengka Cirebon Jawa Barat. “Ayah saya itu punya anak 21 orang. Saya anak yang paling bungsu. Karena itu saya lebih muda dari Gus Sholah,” katanya.
Gus Sholah adalah Ir KH Salahuddin Wahid, cucu pendiri NU Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari. Gus Sholah kini berusia 75 tahun. Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang Jatim itu lahir pada 11 September 1942.
Kiai Asep kini memang jadi perbincangan publik setelah sukses mendukung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat ini disebut-sebut sebagai kiai fenomenal karena dalam berdakwah dan berjuang tidak hanya piawai pidato tapi juga mengeluarkan hartanya untuk membiayai setiap perjuangannya.