Bupati Indartato: Tingkatkan Kewaspadaan Saat Bulan Ramadhan

Bupati Indartato: Tingkatkan Kewaspadaan Saat Bulan Ramadhan Bupati Indartato dalam sebuah kesempatan. foto: ist

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dinamika kehidupan sosial, politik, dan keamanan secara nasional belakangan ini menunjukkan gejala mengkhawatirkan. Hal itu ditandai adanya aksi terorisme bom bunuh diri seperti yang terjadi di Surabaya. Selain itu, beberapa hari ke depan umat muslim di seluruh dunia bakal melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

"Kami berharap jadikan bulan Ramadhan sebagai momentum mempererat ukhuwah Islamiyah. Mari saling bekerjasama dan saling toleransi dalam perbedaan pendapat yang mungkin terjadi agar terbentuk pribadi muslim yang bertaqwa dan berakhlak karimah," kata Bupati Pacitan Indartato saat rapat koordinasi dalam rangka menjaga ketertiban dan keamanan demi terwujudnya kondusivitas daerah menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1439 H, Selasa (15/5).

Terkait hal itu, bupati berharap kepada tokoh masyarakat non muslim bisa menghormati dengan meningkatkan toleransi intern dan antar umat beragama. Selain itu, kepada pemilik rumah makan atau restoran, agar tidak membuka usahanya pada siang hari. Begitupun bagi pemilik tempat hiburan malam seperti kafe atau karaoke, selama bulan Ramadhan agar membatasi kegiatannya, serta tidak melakukan aktivitas yang memicu kegaduhan.

"Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk meningkatkan keamanan, serta terus bermitra dengan aparat keamanan di wilayah masing-masing guna menjaga stabilitas kamtibmas," tuturnya.

Pasca tragedi bom Surabaya, Indartato berharap agar semua elemen ikut membantu menenangkan masyarakat. Ia juga berpesan agar masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap situasi dan kondisi lingkungan masing-masing.

"Bersama aparat TNI-Polri, kondusivitas masyarakat tetap terjaga dan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman," harap orang nomor satu di ini.

Sementara guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan harga, bupati meminta kepada OPD terkait serta para camat agar melakukan koordinasi dan antisipasi. Baik secara internal OPD yang membidangi maupun bersama instansi vertikal dan badan usaha untuk bersama-sama mengendalikan gejolak harga.

"Terutama yang dipengaruhi oleh sisi penawaran yang berkaitan dengan gangguan produksi maupun distribusi," tukasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO