TNI-Polri Perketat Penjagaan Gereja di Kota Blitar Pasca Bom Surabaya

TNI-Polri Perketat Penjagaan Gereja di Kota Blitar Pasca Bom Surabaya Anggota TNI Bataliyon 511/ DY nampak bersiaga di depan gereja.

KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pasca ledakan bom di tiga gereja di Surabaya yang diduga berasal dari bom bunuh diri, pengamanan di sejumlah gereja di Kota Blitar diperketat. Anggota Polri dari serta anggota TNI Bataliyon 511/ DY nampak bersiaga di depan gereja.

Kapolres Blitar Kota AKBP Adewira Negar Siregar mengatakan, pihaknya mengerahkan personel untuk siaga dan melakukan patroli ke gereja-gereja di wilayah hukum . Baik di Kota Blitar serta sebagian wilayah di Kabupaten Blitar. Tak hanya itu personel kepoliian juga mengamankan pelaksanaan ibadah di gereja. 

"Kami siaga dan mengintensifkan patroli wilayah," kata Adewira melalui pesan singkat, Minggu (13/5/2018).

Ia menjelaskan, atas peristiwa tersebut pihaknya mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Ia meminta agar masyarakat segera melaporkan ke pihak berwajib jika menemukan adanya kegiatan yang mencurigakan di sekitarnya.

Terpisah komandan Bataliyon 511/ DY Letnan Kolonel Infanteri Jadi mengatakan, pihaknya menyiagakan 70 personel untuk membantu proses pengamanan tempat ibadah di Kota Blitar. Menurut Letkol Infanteri Jadi, pengamanan itu sesuai dengan perintah dan arahan pimpinan tertinggi TNI.

"Anggota dari Yonif 511/DY disebar di 14 gereja di Kota Blitar. Kami juga sudah koordinasi dengan pihak gereja tentang jadwal ibadah rutin hari Minggu," papar Jadi.

Untuk diketahui, Minggu pagi sekitar pukul 07.30 wib, bom meledak di tiga lokasi berbeda. Lokasi pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, kedua Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 dan ketiga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna. Peristiwa itu menyebabkan 8 orang korban jiwa. Dan 38 diantaranya luka-luka. (ina/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO