Dari Hasil Survei SSC, Kiai Asep Prediksi Khofifah-Emil Bakal Menang 10-20 Persen

Dari Hasil Survei SSC, Kiai Asep Prediksi Khofifah-Emil Bakal Menang 10-20 Persen Dr KH Asep Saifuddin Chalim saat menyampaikan pidato di depan para santri Nurul Cholil Bangkalan Madura. Pesantren ini diasuh KH Zubair Muntashor. Tampak di belakang Kiai Asep Khofifah Indar Parawansa, Emil Dardak dan para kiai. Foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hasil survei terbaru Surabaya Survey Center (SSC) yang menyebutkan elektabilitas pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur no 1 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak unggul 1,9 persen dari paslon Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno mendapat tanggapan Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Kiai ahli matematika dan bahasa Inggris yang sebentar lagi bakal menerima gelar profesor ini memprediksi Khofifah-Emil bakal menang 10 sampai 20 persen pada coblosan 27 Juni 2018 mendatang.

Hasil survei SSC menyebutkan, pasangan Khofifah-Emil memimpin elektabilitas sebesar 41,1 persen, sedangkan Gus Ipul-Puti 39,2 persen.

Begitu juga soal tren kenaikan elektabilitas. Khofifah-Emil sangat signifikan yaitu 6,7 persen sedang Gus Ipul-Puti cuma 3 persen.

”Hasil survei itu jelas bahwa tren kenaikan Bu Khofifah dan Mas Emil sangat signifikan yaitu 6,7 persen atau kita bulatkan 7 persen. Sedang Gus Ipul Puti cuma 3 persen,” ungkap Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada bangsaonline.com, Selasa (1/5/2018).

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto yang santrinya banyak diterima di perguruan tinggi negeri favorit di negara-negara Eropa, Amerika, Asia dan Arab seperti Inggris, Jepang, Mesir, Australia, Singapura, dan lainnya itu menegaskan bahwa tren kenaikan elektabilitas Khofifah-Emil itu, jika berjalan stabil, niscaya akan terus meroket sejalan dengan kepercayaan masyarakat terhadap prestasi dan kemampuan ketua Muslimat NU dan Bupati Trenggalek tersebut.

Kiai Asep yang putra salah satu pendiri NU yaitu KH Abdul Chalim itu kemudian menganalisis hasil survei itu secara matematika. ”Kalau kita melihat hasil survei itu kan masih ada 19,7 persen yang belum menentukan pilihan,” katanya.

Menurut dia, jika tren kenaikan Khofifah-Emil stabil dan normal maka sejak sekarang hasil akhir atau coblosan 27 Juni nanti sudah bisa diprediksi.

”Sebagai guru matematika saya gampang saja mengalkulasi. Tren kenaikan elektablitas Bu Khofifah kan 6,7 persen sedang Gus Ipul 3 persen. Jadi untuk Bu Khofifah cara ngitungnya: 6,7/10 x 19,7 = 12,79. Kalau kita bulatkan jadi 13 persen.

Sedang untuk Gus Ipul 3/10 x 19,7 = 5,91. Kalau kita bulatkan jadi 6 persen. Sekarang tinggal nambahkan. Untuk Bu Khofifah-Emil 41,1 persen tambah 13 persen sama dengan 54,1 persen.

Sedangkan Gus Ipul-Puti 39,2 persen ditambah 6 persen sama dengan 45,2 persen.

"Jadi skor akhir jelas: Bu Khofifah-Emil dapat 54,1 sedang Gus Ipul-Puti dapat 45,2 persen. Karena itu insyaallah Bu Khofifah dan Mas Emil menang 10 sampai 20 persen," kata Kiai Asep Saifuddin Chalim.

Kiai Asep juga mengaku sangat senang karena masyarakat Jawa Timur sekarang sudah paham siapa calon gubernur dan wakil gubernur yang layak dan mampu memimpin Jawa Timur terutama untuk memberantas kemiskinan.

Ini terlihat sekali dari hasil Survei SSC periode April 2018 itu yang membandingkan kompetensi atau kemampuan antar paslon.

Hasil survei SSC memang menyebut bahwa masyarakat menilai Khofifah-Emil lebih dipersepsikan pintar, cerdas, dan menguasai persoalan.

”Dari data survei itu jelas sekali kepercayaan masyarakat terhadap Bu Khofifah sangat besar terutama dalam pengentasan kemiskinan. Skornya sangat jauh dengan Gus Ipul. Bu Khofifah 41,1 persen, Gus Ipul cuma 22,6 persen. Jadi masyarakat menilai bahwa Bu Khofifah-Emil yang mampu mengentaskan kemiskinan di Jawa Timur,” kata Kiai Asep mengutip hasil survei tersebut.

Kiai Asep selama ini memang selalu berpidato di mana-mana bahwa calon pemimpin harus punya karakter, punya kemampuan dan jujur. ”Bu Khofifah memenuhi syarat itu semua. Berkarakter, punya kemampuan. Bu Khofifah i’anatul haq dan iqomatul haq. Saat jadi menteri sosial Bu Khofifah banyak sekali menelurkan gagasan-gagasan cemerlang untuk mengentas kemiskinan dan mampu melaksanakan gagasannya dengan baik,” tegas Kiai Asep dalam berbagai kesempatan kampaye pemenangan Khofifah-Emil di semua kabupaten dan kota di Jawa Timur. (tim)

Sumber: MA