BLITAR, BANGSAONLINE.com - Ada pemandangan berbeda di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Blitar, Selasa (17/04/2018). Sebanyak 188 anak binaan LPKA terlihat menangis bersimpuh di kaki orang tuanya yang sengaja diundang LPKA.
Diselimuti suasana haru, mereka melakukan ritual sungkeman dan membasuh kaki orang tuanya masing-masing. Kegiatan itu digelar LPKA dalam rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-54.
Gina, salah satu orang tua anak binaan LPKA mengungkapkan tak bisa membendung air matanya saat anaknya N, membungkuk dan mulai membasuh kakinya. Meski ia mengaku telah memaafkan semua kesalahan anaknya, yang membuatnya harus menjadi anak binaan LPKA.
"Dia sudah menyesali perbuatanya, saya pun sudah memaafkan semua kesalahannya. Semoga nanti setelah mendapat binaan di sini anak saya bisa lebih baik," tutur Gina sambil mengusap air matanya.
Sementara Kepala Kantor Wilayah, Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur Susy Susilawati mengatakan bahwa acara ritual sungkeman dan basuh kaki sengaja digelar untuk mengumpulkan orang tua dan anaknya yang terpisah selama menjalani masa pembinaan di LPKA. Tujuannya, agar orang tua bisa terus memberikan support kepada anaknya yang tengah menjalani masa pembinaan.
"Inilah saatnya mereka mengungkapkan rasa penyesalan dan permintaan maaf kepada orang tuanya masing-masing. Karena tidak ada satu orang tuapun yang menghendaki anaknya salah jalan," tuturnya.
Untuk diketahui, LPKA Kelas I Blitar menampung 188 anak binaan dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Mereka rata-rata menjadi binaan LPKA karena tersandung masalah hukum yang didominasi oleh kasus Perlindungan Perempuan dan Anak. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
