Gubernur Dampingi Presiden Hadiri Haul PP Salafiyah Syafi’iyah Situbondo

Gubernur Dampingi Presiden Hadiri Haul PP Salafiyah Syafi’iyah Situbondo Gubernur Jatim Dr H Soekarwo Mendampingi Presiden RI Ir Joko Widodo saat Acara Haul Majemuk Massayaikh Keluarga Besar PP Salafiah Safii'iyah Sukorejo Kabupaten Situbondo.

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo mendampingi Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo dalam rangka Haul Majemuk Masayekh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Sabtu (3/2). Dalam kesempatan ini, Gubernur Soekarwo hadir bersama istri, Dra. Hj. Nina Kirana Soekarwo, M.Si.

Dalam sambutannya, , Joko Widodo mengingatkan tentang pentingnya menjaga rasa persaudaraan atau ukhuwah, baik sesama umat muslim atau ukhuwah Islamiyah, sesama umat manusia (ukhuwah basyariyah), maupun antar umat beragama tanpa membedakan suku, ras, budaya, dan aspek lainnya (ukhuwah wathaniyah).

Presiden Jokowi-sapaan akrabnya melanjutkan, ukhuwah itu perlu dijaga karena Indonesia adalah negara yang sangat besar dan majemuk, dimana jumlah penduduknya sebanyak 260 juta jiwa, memiliki 17 ribu lebih pulau, 714 suku, 1.100 lebih bahasa daerah, serta terdiri dari bermacam-macam agama dan budaya.

Presiden kelahiran Solo ini mencontohkan, salah satu negara yang tidak berhasil menjaga ukhuwah dengan baik adalah Afganisthan. Fakta itu diketahuinya saat kunjungan kerja ke Afganisthan dan bertemu dengan Presiden Afganisthan, Mohammad Ashraf Ghani‎.

“Presiden Ashraf Ghani bercerita, di negaranya hanya ada tujuh suku, namun sudah empat puluh tahun bertikai dan tiada henti berperang,” katanya.

Peperangan tersebut dipicu sengketa antara dua suku, namun masing-masing suku itu membawa sekutu dari negara lain, sehingga sengketa meluas hingga lima suku lainnya terlibat, akhirnya pecahlah perang. Peperangan itu mengakibatkan negara Afganisthan terpecah belah dan sangat sulit dipersatukan kembali.

“Kondisi Afganisthan itu menjadi contoh betapa beratnya kehidupan di negeri yang tidak damai. Afganisthan hanya ada 7 suku, tapi bisa timbul perang dan susah sekali didamaikan" katanya.

Guna mencegah hal serupa terjadi di negara kita, Jokowi berpesan agar seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga ukhuwah dan segera menyelesaikan konflik, sekecil apapun konfliknya. Pasalnya, terdapat 714 suku di negeri ini. Jika konflik tak segera diselesaikan, konflik itu akan meluas.

“Kita harus berhati-hati, jangan sampai ada gesekan apapun, baik antara tetangga dengan tetangga, suku dengan suku, apalagi agama dengan agama,” pesannya.

Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga memberikan apresiasi kepada para kiai, ulama serta para santri di seluruh Indonesia yang telah memberikan teladan bagi dunia internasional tentang bagaimana memelihara ukhuwah dengan baik, meski bangsa ini begitu beragam dan majemuk.

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO