Komisi B DPRD Tegaskan Lamongan Tak Butuh Beras Impor

Komisi B DPRD Tegaskan Lamongan Tak Butuh Beras Impor Saefuddin Zuhri (berkopyah) saat dialog dengan Kadivre Bulog Irsan Nasution.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Komisi B menegaskan Kabupaten Lamongan tidak membutuhkan beras impor, karena produksi beras yang dihasilkan dari petani Lamongan sendiri sangat mencukupi untuk kebutuhan warga setempat. Bahkan, surplus hingga 50 ribu ton per tahunnya.

“Kami telah melakukan pemantauan ke lapangan, termasuk ke Dinas Katahanan Pangan dan ke gudang Bulog. Hasilnya memang betul kita surplus beras setiap tahunnya sehingga tidak membutuhkan impor beras,” kata Saefuddin Zuhri, Ketua Komisi B, Senin (29/1) sore.

Menurut Saefuddin Zuhri, data dari Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan menyebutkan kebutuhan beras di Lamongan 130.346 ton per tahun. Sedangkan produk beras petani Lamongan mencapai 607.279 ton per tahunnya.

“Maka dari data tersebut, menunjukan bahwa Lamongan setiap tahunya kelebihan beras sekitar 5 ribu ton pertahun,” ungkap politisi asal PKB tersebut.

Ditambahkan Okta Rosadinata, hasil sidak ke Gudang Beras Bulog di wilayah Kecamatan Babat, Komisi B juga mengetahui stoknya masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan beberapa bulan ke depan.

“Apalagi dalam hitungan beberapa minggu ke depan, di sejumlah wilayah kecamatan juga memasuki masa panen raya sehingga stok beras atau gabah di tangan petani melimpah,” tegas Okta dibenarkan H. Sukandar.

Sementara itu, Kasub Divre Bojonegoro Irsan Nasution saat menemui rombongan Komisi B DRPD Lamongan di Gudang Beras Bulog Babat menyebutkan bahwa selama ini stok beras di Gudang Babat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Rastra.

“Saya kira di Jawa Timur termasuk Lamongan, merupakan penghasil gabah atau beras yang cukup beras sehingga beras impor tidak perlu masuk di wilayah ini,” pungkas Irsan. (qom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO