Sungai Bengawan Solo Fluktuatif, Bupati Bojonegoro Minta Petani Pantau TMA

Sungai Bengawan Solo Fluktuatif, Bupati Bojonegoro Minta Petani Pantau TMA Sebagian petani di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo mulai mamanen padinya, karena takut terendam air banjir.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Kondisi Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro yang fluktuatif harus diperhatikan oleh semua pihak. Khususnya para petani yang berada di Daerah Alisan Sungai (DAS) Bengawan Solo yang mempunyai tanaman padi.

Apalagi saat ini para petani ada yang sudah mulai menjelang musim panen atau ada yang baru saja akan memulai tanam kembali. Untuk mengurangi dampak kerugian akibat terjangan banjir, para petani diharapkan intensif memantau informasi cuaca dan perkembangan TMA melalui media massa maupun Camat dan Kepala Desa.

"Kita sudah memiliki sistem informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, jadi intensifkan informasi dan aktif mendengarkan informasi," kata Bupati Suyoto, Selasa (9/1).

Pihaknya juga sudah mensosialisasikan kepada para petani yang rawan terdampak banjir Sungai Bengawan Solo agar mengikuti asuransi pertanian yang biayanya relatif ringan. Yakni petani hanya perlu membayar premi Rp 36 ribu per 1 ha dari total premi Rp 180 ribu. "Sisanya akan dibayarkan oleh pemerintah," paparnya.

Sementara itu berdasarkan data yang ada, sedikitnya ada delapan kecamatan di wilayah Bojonegoro yang sudah memanfaatkan asuransi pertanian, yakni Kecamatan Balen 180,01 ha, Kecamatan Padangan 187,28 ha, Kecamatan Kapas 773,76 ha, Kecamatan Bojonegoro 288,75 ha, Kecamatan Kanor 275,79 ha, Kecamatan Sumberejo 28.25 ha, Kecamatan Trucuk 85,43 ha, Kecamatan Sekar 352,25 ha, Kecamatan Baureno 500,44 ha dan Kecamatan Temayang 69,00 ha.

"Ini data per tahun 2016 lalu. Dan tentu hingga akhir 2017 kemarin sudah bertambah banyak para peserta asuransi pertanian," paparnya. (nur/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO