Jalur Pacitan-Ponorogo Masih Banyak Sisakan Longsoran

Jalur Pacitan-Ponorogo Masih Banyak Sisakan Longsoran Salah satu titik longsor di jalur Pacitan-Ponorogo. foto: Yuniardi S/BANGSAONLINE

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Para pengendara yang melintas di jalur Pacitan-Ponorogo diimbau tetap berhati-hati. Pasalnya, di‎ beberapa titik yang tersebar di seputaran Kecamatan Arjosari hingga Tegalombo masih didapati material longsor yang tercecer di tepian jalan.

Sedikitnya masih ada sekitar 7-8 titik di badan jalan milik Pemprov Jatim itu yang belum sepenuhnya bersih dari gunturan batu dan tanah liat dari atas tebing. Sehingga, belum sepenuhnya badan jalan bisa dilalui kendaraan. Para pengendara harus melintas secara bergantian.

Kety, Kepala UPT Pembangunan Jalan dan Jembatan (PJJ) Dinas PU dan Bina Marga Pemprov Jatim Wilayah Pacitan, membenarkan masih adanya sisa-sisa longsoran di beberapa lokasi jalur Pacitan-Ponorogo.

"Sejak kemarin sudah kita kerahkan 6-7 unit alat berat. Bahkan satu alat berat yang siaga di Kecamatan Nawangan, sebagaimana petunjuk Kepala Dinas, sudah kita terjunkan di lokasi datar, yaitu diantara ruas jalan Arjosari hingga Tegalombo. Termasuk pengurugan jalan di seputaran Desa Gegeran," katanya, Jumat (8/12).

Beberapa titik yang saat ini diakuinya belum bersih dari material gunturan itu, di antaranya di Desa Gegeran tepatnya di Km 259, Desa Ngreco tepatnya di Km 244 sampai 246, dan di Desa Pucangombo tepatnya di Km 233 sampai dengan 243.

"Di titik Km 259 saat ini sudah ada dua alat berat. Sedangkan di Km 244 hingga Km 246 kita siagakan satu alat berat, dan di Km 233 sampai Km 243 juga disiagakan satu lagi alat berat," jelas Kety.

Sementara itu Kasie Pembangunan Jalan dan Jembatan (PJJ) Budi Hari Santoso berharap sebelum kunjungan Presiden Jokowi ke Pacitan Minggu (10/12) nanti, semua ruas jalan provinsi sudah bersih dari longsoran. 

"Bila saat ini banyak pengendara yang menjumpai masih adanya material longsor yang tersisa di bahu jalan, sejatinya itu sebagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya longsor susulan. Setidaknya, sepertiga dari badan jalan harus disisakan dari material longsor. Itu sebagai penahan, karena kondisi tebing sangat lembek. Kalau material yang sudah melorot dibersihkan semua, jelas tidak akan ada penahannya," tegas Budi. (yun/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO