Isra Wa Mi'raj Satu Ekspedisi, Dalam Ayat Berbeda

Isra Wa Mi Ilustrasi

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie M.Ag. . .   

Subhaana alladzii asraa bi’abdihi laylan mina almasjidi alharaami ilaa almasjidi al-aqshaa alladzii baaraknaa hawlahu linuriyahu min aayaatinaa innahu huwa alssamii’u albashiiru (1).

Tahun kesepuluh nubuwwah, terhitung sejak dari diangkatnya Muhammad ibn Abdillah SAW sebagai nabi, sang kakek pemback-up, Abdul Muttalib wafat. Begitu halnya sang istri tercinta, Khadijah bint Khuwaylid. Rupanya, melanjutkan dakwah di kota Makkah adalah hal sia-sia belaka. Lalu isra' dan mi'raj terjadi satu tahun sebelum hijrah ke Madinah.

Al-Isra' dan al-Mi'raj adalah satu rangkaian ekspedisi, perjalanan malam yang sangat-sangat luar biasa dari al-Masjid al-Haram ke Sidratil Muntaha, transit beberapa saat al-Masjid al-Aqsha. Tapi dalam al-Qur'an dikisahkan dalam surah berbeda, meski sama-sama berstatus Makiyah. Al-Isra' dijelaskan pada surah al-Isra' ayat satu, sedangkan al-Mi'raj ada di surah al-Najm :1-18. Mengapa? Allah a'lam.

Kira-kira begini: Begitulah kesabaran Tuhan, tidak emosi, tidak grusa-grusu, mengerti ukuran, pandai membaca timing dan bijak menyesuaikan. Bahwa peristiwa tersebut sungguh di luar nalar manusia, tapi benar-benar terjadi atas kemahakuasaan Tuhan. Karena masalah keimanan, maka perlu diinformasikan dan dikabarkan kepada masyarakat luas. Meski begitu, tapi kondisi keimanan umat masih sangat lemah.

Inilah persoalannya, maka dalam penyampaian ajaran penting, seyogyanya tidak totalitas dan tidak sekaligus, melainkan dikedepankan dulu bagian yang paling bisa dipahami, dibicarakan dan bisa dibuktikan. Dipilihlah peristiwa al-isra' dulu yang dikemukakan, bahkan ditunjuk secara jelas rute perjalanannya, dari Makkah ke Palestina.

Rute ini sudah dikenal oleh publik, utamanya para kafilah atau pedagang, di mana waktu itu perdagangan sudah meluas antar negara. Selanjutnya, al-isra' bisa ditanggapi, diingkari atau diimani. Makanya, al-isra' yang paling dipersoalkan oleh masyarakat Makkah, dari yang ingkar maupun yang bimbang dan menunggu kejelasan.

Tidak sama dengan al-Mi'raj, di mana lokasi destinasi ini sama sekali tidak terjangkau oleh mereka. Boro-boro Sidratil Muntaha, persoalan langit dan planet terdekat seperti bulan, matahari dan bintang saja masih mistis dan alam pikir mereka belum ke sana.

Mendengar penuturan nabi, bahwa dirinya baru saja semalam ke Palestina dan lanjut beraudisi ke hadirat Allah SWT di Sidrah al-Muntaha, ada tiga golongan umat:

Klik Berita Selanjutnya

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO