Cegah Kerusakan Konservasi Hutan, Nelayan Pacitan Tanam Ratusan Cemara

Cegah Kerusakan Konservasi Hutan, Nelayan Pacitan Tanam Ratusan Cemara Nelayan Pacitan giatkan penanaman ratusan pohon cemara.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Pendirian bangunan idealnya tidak hanya mengedepankan aspek estetika semata. Namun aspek risiko dan fungsi juga lebih diperhatikan.

Utamanya pembangunan di kawasan wisata pesisir pantai, diharapkan tidak hanya asal bangun demi mendongkrak nominal pendapatan. Akan tetapi aspek keselamatan pengunjung dan masyarakat sekitar juga harus lebih diperhatikan.

Seperti yang terjadi di sepanjang pesisir pantai Teleng hingga Pancer Door. Sejauh ini masih ‎banyak bangunan-bangunan yang berdiri tanpa memperhatikan aspek lingkungan. Seperti halnya aturan pendirian bangunan permanen yang kurang dari 200 meter dari titik pasang tertinggi.‎

Tak hanya itu, tanaman penampang tsunami atau yang biasa disebut green belt juga banyak yang ditebangi hanya untuk mengejar kata bersih dan nyaman. Namun kenyataannya tindakan itu banyak merusak konservasi dan fungsi.

"Dulu saya pernah mendapati ada dua orang bawa dua gergaji mesin memotong pohon cemara. Ketika saya tanya, mereka berlasan mau dipakai tempat penonton untuk acara otomotif. Belum lagi di Pancer juga banyak yang ditebangi dan dipakai tempat duduk," kata Budi Ikhwanudin, pemerhati lingkungan Pacitan, Rabu (8/11).

"Perlu adanya kesadaran dari semua pihak untuk sadar lingkungan. Pembangunan yang asal justru akan menuai banyak masalah di kemudian hari," katanya.

Ketua Kelompok Nelayan Srono Jolo, Damhudi, saat ditemui pewarta juga merasa prihatin terhadap pembangunan kawasan wisata yang tidak memperhatikan aspek lingkungan. Untuk itu pihaknya bekerja sama dengan komunitas surfing Pacitan dan CSR PLN Mandiri melakukan usaha konservasi pesisir selatan dengan menanam cemara udang.

"Pesisir Pancer ini kalau dibiarkan gundul akan habis kena abrasi. Maka dari itu kami bersama menanam kurang lebih 170 batang pohon cemara. Kegiatan ini murni aktivitas masyarakat dibantu CSR PLN, termasuk usaha rutin bersih pantai," jelas Damhudi, yang juga menjabat sebagai Ketua KPU Pacitan itu.

Sementara hingga berita ini ditulis, siteplan global pembangunan kawasan wisata Pacitan masih belum jelas. Sedangkan Dinas Pariwisata sendiri masih bungkam ketika dikonfirmasi. (pct1/yun/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO