Infrastruktur Pariwisata Belum Sebanding dengan Target PAD

Infrastruktur Pariwisata Belum Sebanding dengan Target PAD Pantai Srau, Pacitan. foto: Dolan Dolen

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Pengembangan sektor kepariwisataan di Kabupaten Pacitan sejauh ini masih terkendala kebijakan anggaran yang belum sepenuhnya berpihak. Bahkan tahun ini, pemkab setempat hanya mengalokasikan anggaran tak lebih dari Rp 3,5 miliar untuk pengembangan infrastruktur. Ditambah dana alokasi khusus (DAK) fisik yang jumlahnya tak lebih dari Rp 1,7 miliar. Tahun-tahun sebelumnya, alokasi belanja langsung untuk pengembangan infrastruktur yang bersumber dari APBD hanya di kisaran Rp 700 jutaan.

Hal ini diungkapkan Kabid Promosi, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Budi Hartoko. Menurutnya, akses infrastruktur menuju obyek-obyek wisata di Pacitan memang masih belum sebanding dengan capaian pendapatan yang ditargetkan.

"Tahun ini target pendapatan kita sebesar Rp 10,7 miliar. Namun dari total pendapatan tersebut, infrastruktur yang ada selama ini belumlah sebanding. Kita masih butuh akses-akses jalan tembus antara satu daerah tujuan wisata (DTW) ke DTW lainnya," ujarnya, Selasa (26/9).

Menurut Hartoko, dari sembilan DTW yang dikelola pemkab, seperti halnya Pantai Klayar, Srau, Watu Karung, Buyutan, pemandian banyu anget Tirto Husodo, Goa Gong dan Tabuhan, rata-rata sudah lebih dari 80 persen capaian PAD-nya. Bahkan beberapa DTW sudah over target. Seperti Pantai Klayar dari Rp 3,85 miliar yang ditargetkan, sampai 25 September kemarin sudah terealisasi sebesar 86,18 persen atau setara Rp 3,318 miliar. Kemudian Pantai Srau dari target sebesar Rp 264 juta, terealisasi sebesar 111 persen atau setara Rp 293 juta.

Disusul kemudian Pantai Watu Karung, yang juga over target sebesar 176 persen, dari target PAD sebesar Rp 225 juta sudah terealisasi Rp 397 juta. Selanjutnya Pantai Taman, dari target Rp 143,5 juta sudah terealisasi sebesar 95,71 persen atau setara Rp 137,3 juta. Pantai Buyutan juga sudah mencapai 91 persen, dari target Rp 133 juta sudah terealisasi sebesar Rp 121 juta.

Sedangkan Goa Gong, yang merupakan goa terindah se-Asia Tenggara, dari target sebesar Rp 2,98 miliar, sudah tercapai sebesar Rp 2,317 miliar atau setara 79 persen. Kemudian Goa Tabuhan yang sudah over target sebesar 118 persen, dari target Rp 123 juta terealisasi Rp 141 juta.

"Angka-angka ini merupakan gambaran statistik, apa yang telah diupayakan Dinas Pariwisata dengan segenap personel yang ada di kawasan-kawasan wisata," jelasnya.

Hartoko menyadari, apa yang telah dicapainya itu masih jauh dari yang diharapkan. "Namun demikian, target PAD  tidak hanya tertumpu dari retribusi DTW. Instrumen pendukungnya juga perlu dikembangkan lagi. Seperti halnya pajak hotel, home stay, rumah makan, serta pajak atas minuman beralkhohol juga perlu dimasifkan lagi," tandasnya.(yun/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO