
BLITAR,BANGSAONLINE.com - Judi online kian marak menyasar kalangan remaja, terutama pelajar tingkat sekolah menengah atas. Kondisi ini memicu berbagai dampak negatif, mulai dari penurunan prestasi akademik, gangguan kesehatan mental, hingga risiko perilaku kriminal.
Menyikapi hal tersebut, Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) KKN Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan langkah preventif dengan menggelar kegiatan psikoedukasi dan sosialisasi di Desa Bangsri, Kecamatan Nglegok, serta SMA Negeri 2 Blitar, pada Senin 11 Agustus hingga Selasa 12 Agustus 2025.
Kegiatan yang bertajuk Pencegahan Judi Online pada Remaja ini diikuti 88 peserta, terdiri dari siswa-siswi SMA Negeri 2 Blitar dan pemuda Desa Bangsri.
Melalui metode interaktif, mahasiswa UMM memberikan pemaparan materi mengenai bahaya judi online, dampak buruk terhadap mental dan sosial, serta strategi bijak menggunakan teknologi digital.
Rangkaian kegiatan dirancang agar menarik dan partisipatif. Peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait fenomena judi online yang kian dekat dengan kehidupan remaja.
Dengan pendekatan tersebut, suasana belajar terasa menyenangkan sekaligus sarat makna.
Koordinator kelompok PMM KKN, Gilang, menegaskan pentingnya keterlibatan remaja dalam melawan tren judi online.
“Program KKN bertema Pencegahan Judi Online pada Remaja kami laksanakan sebagai upaya menekan maraknya kasus judi online yang menyasar generasi muda. Melalui sosialisasi dan diskusi kami mengajak remaja memahami dampak buruk judi online terhadap kesehatan mental, hubungan sosial, dan masa depan mereka. Kami berharap kegiatan ini membentuk remaja yang lebih sadar, kritis, dan berani menolak godaan judi online, sekaligus menjadi teladan positif bagi lingkungan sekitarnya,” ungkapnya.
Selain meningkatkan kesadaran, program ini juga berupaya membekali peserta dengan literasi keuangan dan sosial, sehingga mereka lebih bijak dalam mengelola waktu, uang, dan aktivitas digital.
Minimnya pengawasan orang tua serta kurangnya pemahaman sekolah mengenai risiko judi online menjadi alasan utama program ini digagas.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa UMM berharap lahir generasi remaja yang tidak hanya mampu menolak judi online, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menyebarkan informasi positif kepada teman sebaya.
Dengan begitu, lingkungan sekolah maupun masyarakat dapat lebih mendukung terciptanya budaya digital yang sehat dan produktif. (ina/van)