TUBAN, BANGSAONLINE.com - Tekstur tanah yang tadah hujan dan kondisi georafis Kabupaten Tuban membuat petani harus pintar-pintar menentukan komoditi apa yang akan ditanam saat musim kemarau tiba.
Petani Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, misalnya, memilih menanam bawang merah sejak memasuki musim kemarau.
BACA JUGA:
- Gebyar Diskon hingga 40 Persen, Pupuk Indonesia Salurkan Ratusan Ton Phonska Plus dan Urea di Tuban
- Siasati Sulitnya Pupuk Bersubsidi, RKM Jadi Solusi Petani di Tuban
- Hadiri Panen Raya di Tuban, Gubernur Jatim Ajak Petani Milenial Tingkatkan Kualitas Produksi Padi
- Olah Hasil Pertanian Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi, Pemkab Tuban Gagas One Village One Product
Junaedi, salah seorang petani di desa Margorejo mengatakan bahwa penanaman bawang merah merupakan hal baru bagi petani di Desanya. "Meski dikatakan baru belajar, tapi hasilnya sudah menguntungkan bagi petani. Kami sudah panen enam kali, hasilnya berlipat dari tanaman yang seperti biasanya," katanya kepada Bangsaonline.com, Jum'at (8/09).
"Kami harap pemkab Tuban juga memperhatikan para petani di sini, termasuk PT Semen Indonesia yang pabriknya berdekatan dengan desa kami," ujar Junaedi.
Terkait keberadaan petani bawang merah di Desa Margorejo, Murtadji, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban enggan berkomentar saat dikonfirmasi. "Besok senin saja mas," katanya singkat. (tbn1/wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News