Semen Indonesia Raih Penghargaan Sri Kehati Appreciation 2017

Semen Indonesia Raih Penghargaan Sri Kehati Appreciation 2017 Ketua Dewan pimpinan Yayasan KEHATI, Ismid Hadad (kanan) menyerahkan penghargaan kepada Direktur Produksi dan Strategi Bisnis Semen Indonesia Johan Samudra dalam acara Sri Kehati Award 2017 yang diselenggarakan di Jakarta. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

Adapun pemanfaatan area bekas tambang kapur dilakukan penghijauan dengan menanam pohon pelindung dan tanaman produktif serta tanaman buah.

“Masyarakat sekitar pabrik juga dilibatkan dalam penanaman berbagai jenis tanaman pangan seperti jagung, kacang tanah dan sebagainya, serta terus dilakukan pembinaan untuk dapat bekerjasama dengan Dinas Pertanian setempat. Kelompok masyarakat ini disebut sebagai petani green belt," jelas Johan Samudera.

Di samping pemanfaatan pengelolaan air melalui embung, Semen Indonesia juga memiliki program penyelamatan lingkungan dengan memanfaatkan sampah perkotaan menjadi bahan bakar alternatif melalui proyek Refuse Drived Fuel (RDF) atau program Waste to Zero. Semen Indonesia melaksanakan program Waste to Zero di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik, Kabupaten Gresik.

Dalam setiap harinya, tempat pengolahan sampah mampu mengolah 650 m3 sampah atau 217 ton per harinya, sehingga secara langsung juga memberikan kontribusi pengurangan sampah perkotaan yang dihasilkan oleh Kabupaten Gresik sendiri.

Olahan sampah yang dihasilkan nantinya akan menjadi padatan yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai tanah urug, sampah organik yang diolah menjadi kompos serta cacahan plastik dan bahan yang bisa dibakar sebagai campuran bahan bakar biomass untuk pabrik di Tuban.

Selain kegiatan yang telah disebutkan, Semen Indonesia juga telah membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan panas gas buang atau yang lebih dikenal dengan WHRPG (Waste Heat Recovery Power Generation) yang berlokasi di PT Semen Padang sebesar 8 MW yang akan berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 sebesar 43.000 ton/tahun.

Selain itu, di pabrik Tuban yang masih dalam proses pembangunan dan sebesar 30,6 MW yang akan mengurangi emisi CO2 sebesar 122.000 ton/tahun. "Dengan diterapkannya Green Industry Concept pada seluruh lini, mulai dari penambangan, produksi, hingga pengelolaan area bekas tambang, maka tidak berlebihan jika Semen Indonesia Group dengan merk Semen Gresik, Semen Padang serta Semen Tonasa dikatakan produk yang ramah lingkungan," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO