SURABAYA, BANGSAONLINE.com - DPRD Jawa Timur menyatakan tidak ada alasan harga-harga sembako naik. Pasalnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemprov Jatim telah menjamin stok barang aman dan telah dilakukan pemantauan harga di lapangan.
Meski demikian, Komisi B tidak berdiam diri begitu saja mendapati laporan harga-harga stabil saat hearing dengan Disperindag. "Kita akan melakukan sidak ke pasar-pasar untuk memastikan harga tidak mengalami kenaikan yang signifikan," kata Wakil Ketua Komisi B Anik Maslachah, Senin (29/5).
BACA JUGA:
- Khofifah Beberkan Langkah Jitu agar Calon Dokter Spesialis Terhindar dari Depresi
- Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
- Posko Siaga Musim Lebaran BPBD Jatim Berakhir Pukul 24.00 WIB Hari ini
- Berangkatkan Ratusan Peserta Balik Kerja dari Surabaya, BPKH Sediakan 20 Armada
Ditambahkan, untuk menjaga stabilitas harga, telah dibuat Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Barang Pokok (Siskaperbapo) yang berbasis web dan android. Dengan sistem ini masyarakat bisa memantau harga sembako.
Sedangkan anggota Komisi B lainnya, Agus Maimun menerangkan berdasar hasil pantauan setiap tahun, rata-rata kenaikan sekitar 10%. Semua sudah diantisipasi. Pihak Disperindag menyatakan stok ketersediaan sembako terpenuhi sampai akhir lebaran.
"Disperindag menyatakan stok masih aman, bahkan sampai dua bulan ke depan. Ini artinya tidak ada alasan jika sampai nanti ada kenaikan harga. Kami kunci jaminan paparan Disperindag tadi," tegas Agus Maimun.
Ditambahkan, saat ini sudah dibentuk Satgas Pangan Polda Jatim. Tim ini bertugas memonitor dan mengawasi harga ketersediaan, termasuk distribusi sembako. Jika nanti ditemui ada yang melampaui harga eceran tertinggi (HET), satgas harus segera mengambil tindakan.
"Jika terjadi penyimpangan, kami merekomendasikan agar tim memberi sanksi, bisa saja mencabut iizin yang sudah dimiliki," tandas Maimun.