Sering Kebanjiran Akibat Luapan Anak Sungai Wrati, Warga Desa Gempol Berharap Ada Normalisasi

Sering Kebanjiran Akibat Luapan Anak Sungai Wrati, Warga Desa Gempol Berharap Ada Normalisasi Anak Sungai Wrati di desa Gempol yang mengalami pendangkalan. foto: HABIBI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ratusan rumah warga desa Gempol yang ada di sepanjang anak sungai Wrati Kecamatan Gempol Pasuruan hampir setiap musim hujan selalu digenangi luapan air hingga ketinggian 10-20 cm. Luapan tersebut merupakan air kiriman akibat anak sungai Wrati yang meluap lantaran sudah tidak mampu menampung debit air akibat adanya pendangkalan.

Kepala Desa Gempol Chamdi mengatakan hal ini kepada Bangsaonline.com. Menurutnya, anak sungai Wrati yang panjangnya sekitar 1 km mengalami pendangkalan oleh lumpur, juga banyaknya sampah yang dibuang oleh warga ke sungai. Maklum saja, ada ratusan rumah yang berdiri di pinggir bantaran sungai.

“Pada saat hujan tiba, luapan air hujan serta air kiriman dari hulu yang melewati sungai tidak tertampung akibat adanya pendangkalan. Makanya banyak rumah mereka yang digenangi air banjir,“ jelas Chamdi.

Kata Chamdi, anak sungai Wrati sejatinya merupakan wewenang pihak Provinsi. Namun pihaknya sudah mengusulkan kepada pihak Pemkab supaya dilakukan kegiatan normalisasi serta pengurukan walet agar pada saat musim hujan tiba tidak terjadi lagi genangan air ke rumah penduduk.

"Pihak desa sendiri tidak bisa berbuat banyak mengingat dana yang dibutuhkan untuk kegiatan normalisasi cukup besar. Upaya yang dilakukan hanya sebatas melakukan pembersihan secara gotong royong agar aliran air bisa lancar," kata Chamdi.

Keluhan yang sama disampaikan oleh Kristiningsih, salah satu warga yang rumahnya berada di bantaran anak sungai Wrati. Dirinya berharap pihak pemkab segara melakukan upaya normalisasi karena banyak rumah warga yang sering digenangi air bah hujan.

”Penyebab air menggenangi rumah warga dikarenakan sungai sudah banyak lumpur, perlu dikeruk mas,“ ujarnya.

Terpisah, Mahmud Yunus Ketua LPM Desa Gempol juga membenarkan ini. Kata dia, kondisi anak sungai Wrati akan semakin parah ketika musim kemarau. Sebab, air tidak mengalir dengan lancar karena banyak lumpur.

"Air mengalir melalui saluran pembuangan guna untuk mengaliri irigasi pertanian warga Dusun Kisik dan Dusun Tempel, tapi saat memasuki musim hujan air bah bisa mengancam rumah mereka," jelasnya pada Bangsaonline.com. (bib/par)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video '6 Hari Terseret Banjir, Petani di Pasuruan Ditemukan Mengapung':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO