Program bedah rumah di wilayah Pohjentrek, Pasuruan.
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Program RTLH (rumah tidak layak huni) di Kabupaten Pasuruan yang tahun ini dianggarkan Rp 20 miliar untuk 1600 unit rumah, mulai dilangsungkan. Saat ini rata-rata progres kegiatan di lapangan sudah dalam tarap pembongkaran pasca penyaluran uang bantuan.
Adapun anggaran bantuan RTLH tahun ini ada kenaikkan sebesar Rp 12,5 juta di mana tahun sebelumnya hanya mendapat dana Rp 10 juta per rumah. Penambahan anggaran tersebut juga dibarengi dengan tambahan sarana WC yang harus dibangun di setiap rumah.
Menurut keterangan PPTK program RTLH Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Kristina, bahwa spesifikasi yang dianjurkan cukup ketat. Selain ukuran yang harus dibangun 4x7 meter persegi, rumah yang dibangun harus berupa dinding tembok. Selain itu, ada plester bagian lantainya serta di lengkapi adalah jamban.
“Untuk penyaluran bantuan dana RTLH sudah 75 persen lebih. Sedangkan sisanya masih dalam proses pelengkapan administrasi, bahkan sebagian sudah dilakukan kegiatan pembongkaran,“ ujarnya saat ditemui Bangsaonline.com.
Kristina menjelaskan jika kewajiban penambahan bangunan jamban di program RTLH tahun dimaksudkan untuk mendorong masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan yang dicanangkan oleh Bupati Pasuruan .
"Untuk batas waktu pelaksanaan pembangunan, Dinas Cipta Karya mengharapkan para penerima bantuan bisa menyelesaikan pekerjaan fisik sekitar 45 hari kerja. Pihak dinas juga meminta pada pendamping di masing-masing desa melakukan pemantuan dan pengarahan kepada masyarakat penerima agar pelaksaan bisa selesai dengan terget," tegasnya.
"Memang tidak ada sanksi tegas walaupun ada yang terlambat menyelesaikan fisik dari batas waktu yang diberikan, hanya saja langkah ini dimaksudkan agar program bantuan kepada masyarakat betul-betul bisa bermanfaat," pungkasnya. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
