Menurutnya, ia juga ingin PPP sesuai dengan amanat Partai sebagai Partai Islam. “Ini juga sesuai dengan amanat Partai. Jadi, kami juga mendukung sikap dan keputusan para senior dan kader partai di Jakarta yang memutuskan tidak memilih pemimpin non-muslim,” imbuhnya.
Terkait konflik internal, Kiai Hafid membeberkan, para ulama sepakat untuk dilakukan langkah taktis penyelamatan partai. “Memohon kepada Mahkamah Partai, Majelis Syari’ah, Majelis Pertimbangan DPP PPP untuk melakukan langkah cepat dan taktis dalam rangka penyelamatan Parta,” jelasnya.
Selanjutnya, forum tersebut menghimbau kepada warga PPP baik struktural maupun kultural agar memperkuat komitmen untuk menjaga khittah perjuangan partai dan marwah partai.
“Kami, keluarga besar PPP juga menyerukan kepada kaum muslimin, terutama warga PPP agar memperbanyak Istighasah untuk keselamatan agama, bangsa dan Negara,” tandasnya.
Rencananya, hasil pertemuan tersebut akan disampaikan ke DPP PPP.
Hadir dalam kesempatan tersebut, KH. M. Nashiruddin Qodir (Tuban), KH. Suyuthi Thoha (Banyuwangi), KH. Mizan Basyari (Madiun), KH. Abdul Wasik (Surabaya), KH. Qudsi Qahid (Madura), Wakil Bupati Jombang, Munjidah Wahab, serta kiai lainnya. (rom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News