Kemiskinan di Pacitan di atas Jatim dan Nasional

Kemiskinan di Pacitan di atas Jatim dan Nasional Indartato

PACITAN, BANGSAONLINE.com - masih dihadapkan persoalan cukup rumit. Satu di antaranya angka kemiskinan yang hingga detik ini masih bertengger di level 16,68 persen atau setara dengan 92.100 jiwa.

"Karena itulah kami terus mengembangkan strategi guna mencapai sebuah tujuan, yaitu mensejahterakan masyarakat," kata Bupati Pacitan Indartato, saat memberikan pemaparan di acara seminar nasional dalam rangka Hari Jadi Pacitan ke-272, Sabtu (25/2) kemarin.

Indartato menyadari, peta pertumbuhan ekonomi di Pacitan sudah terbilang cepat. Hal itu terbukti di sepanjang tahun 2010-2015, pertumbuhan ekonomi menyamai rata-rata Provinsi Jatim. Dan mengalami akselerasi sampai tahun 2012. Namun pola pertumbuhan ekonomi mengalami kelambatan pada Tahun 2013 dengan laju pertumbuhan secara umum di bawah Provinsi Jatim. 

"Meski begitu, indeks pembangunan manusia (IPM) di Pacitan terbilang cukup membanggakan, yaitu 64,92 persen. Jatim sebesar 68,95 persen dan nasional 69,55 persen," jelas Indartato, kemarin.

Lebih lanjut, mantan kepala Bappeda itu mengatakan, saat ini peringkat IPM Pacitan berada di nomor 29 dalam skala Provinsi Jatim. "Namun juga masih banyak kabupaten lain di Jatim yang indeks IPM nya dibawah Pacitan. Seperti Kabupaten Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Pamekasan, Jember, Lumajang, Sumenep, Bangkalan serta Sampang," beber bupati.

Lebih lanjut, Indartato mengatakan, soal infrastruktur, khususnya jalan kabupaten dengan kondisi baik. Tercatat sebanyak 46,55 persen dari total panjang jalan 798 km. Sedangkan rusak sedang 12,20 persen, rusak ringan 17,62 persen, dan rusak berat 23,62 persen.

"Sedangkan cakupan layanan air bersih pada rentang waktu tahun 2010-2016, sebanyak 52,26 persen sudah terlayani. Dan selebihnya 47,74 persen belum terlayani," tukasnya.

Terkait beberapa hal tersebut, Indartato dengan RPJMD-nya berharap agar ke depan masyarakat Pacitan bisa maju dan sejahtera. Pembangunan untuk semua, bukan untuk sebagian masyarakat atau golongan tertentu. "IPM meningkat, yaitu sehat, cerdas dan daya beli tinggi. Dengan begitu, perekonomian akan meningkat pula," pungkasnya. (yun/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO