Plosoklaten Diterjang Angin, Ribuan Ayam Mati, Peternak Rugi Rp 1,2 Miliar

Plosoklaten Diterjang Angin, Ribuan Ayam Mati, Peternak Rugi Rp 1,2 Miliar Kondisi kandang ayam yang rata dengan tanah setelah diterjang angin puting beliung.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Angin puting beliung kembali menerjang wilayah Kabupaten Kediri, Rabu (11/1) petang. Terjangan angin ini mengakibatkan ribuan ekor ayam pedaging mati, setelah enam kandang ayam di Desa Punjul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri roboh. Bencana alam ini mengakibatkan peternak ayam potong menderita kerugian sekitar Rp 1,2 miliar.

Sesuai pantauan, Kamis (12/1) pagi, enam unit kandang ayam potong yang rusak berisi ribuan ekor ayam. Sebagian ayam tersebut banyak yang mati tertimpa atap kandang. Seperti kandang ayam milik Dewi Ismiati (40) yang berisi sekitar 3.000 ekor ayam potong, ambruk. Ayam potong ini telah berumur 34 hari serta menjelang panen.

Akibat musibah itu, Dewi menderita kerugian sekitar Rp 200 juta. Sementara kandang ayam potong milik Umi Muslikatun (41) yang juga terisi sekitar 3.000 ekor ayam, juga ambruk. Ayam potong yang masih berumur 7 hari, banyak yang tidak terselamatkan.

Sementara kandang ayam milik Wahyudi (37), juga ambruk rata dengan tanah dengan kerugian yang dialami mencapai Rp 500 juta. Kondisi yang sama juga menimpa kandang ayam milik Ikhwan (37) yang berisi sekitar 4.000 ekor ayam petelur. Kandang yang terbuat dari bambu itu, ambruk menimpa ayam yang ada di boks. Musibah ini, membuat peternak merugi sekitar Rp 200 juta.

Sedangkan kandang ayam milik Mustofa (45) yang berisi sekitar 3.000 ekor ayam potong yang baru berumur 10 hari, juga roboh dengan kerugian Rp 150 juta.

Kandang ayam potong milik Mahmudi (45) juga ambruk. Namun beruntung ayam potong miliknya sudah dipanen, sehingga kerugian yang dialami tidak sebanyak kandang ayam yang masih berisi ayam. Total kerugian Mahmudi sekitar Rp 100 juta.

Kasubag Humas Polres Kediri AKP Bowo Wicaksono mengatakan, bencana angin puting beliung terjadi pada sore hari. Saat hujan, bersamaan datang angin yang cukup kencang langsung menerjang areal persawahan tempat lokasi kandang ayam milik peternak.

“Dalam sekali sapu, enam kandang ayam yang terbuat dari bambu itu, sudah roboh,” ungkapnya.

Rata-rata kandang ayam milik warga telah berumur lebih dari 5 tahun. Namun batang bambunya sudah banyak yang diganti baru. Para peternak saat ini sedang memikirkan biaya untuk memperbaiki kandangnya. Apalagi banyak peternak yang kandangnya ambruk masih memiliki ayam yang belum memasuki usia panen. Kandang ayam yang roboh ini rata-rata terbuat dari bambu dengan atap daduk atau daun tebu 

Sumari salah satu warga menyebutkan, kondisi kandang dengan atap daduk, memang rawan saat terkena hujan. Karena bangunan kandang dengan tiang bambu harus menopang beban menjadi berat akibat atap daduk yang basah. Sehingga saat terkena goncangan angin, kandangnya ambruk. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO