Rp 100 Juta Dibuat Bangun Kios, Penggunaan DD Desa Pulo Lor Jombang Disorot

Rp 100 Juta Dibuat Bangun Kios, Penggunaan DD Desa Pulo Lor Jombang Disorot Sejumlah pekerja mulai melakukan pembangunan kios di Desa Pulo Lor, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jumat (16/12). foto: ROMZA/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Dana Desa (DD) Pulo Lor Kecamatan/Kabupaten Jombang sebanyak Rp 100 juta digunakan untuk membangun kios di sebelah barat lapangan desa setempat. Pembangunan itu dimulai sejak Jumat (16/12) lalu.

Dalam pantauan Bangsaonline.com, berdasarkan data dalam papan nama proyek, ada lima kios yang bakal dibangun dengan memiliki masa pengerjaan 30 hari kalender kerja.

Tak pelak, proyek yang dikerjakan jelang tutup tahun ini menuai sorotan dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Hal itu dikarenakan penggunaan dana dinilai tidak sesuai dengan aturan yang dikeluarkan menteri desa.

Seperti yang dipaparkan Joko Fatah Rochim, Ketua FRMJ (Forum Rembug Masyarakat Jombang). Ia menyayangkan penggunaan DD tersebut. Padahal menurutnya, tujuan utama DD untuk infrastruktur, bukan untuk pembangunan kios yang tidak menunjang infrastruktur.

Ia kemudian menyebut bahwa sesuai Permendes Nomor 21 Tahun 2015, seharusnya yang menjadi prioritas utama dari penggunaan DD adalah pembangunan infrastruktur, mulai jalan, jembatan hingga saluran irigasi.

’’Lah, ini jalannya malah dibiarkan, masih ada yang belum dikerjakan. Kok malah sudah dipakai bangun kios,’’ ujarnya.

Fatah juga membeberkan keberadaan pembangunan jalan paving di Dusun Pulokulon, Desa Pulo Lor yang hingga sekarang dibiarkan mangkrak. Pembangunan jalan paving itu anggarannya Rp 55,159 juta. Tapi sampai sekarang dibiarkan begitu saja.

"Kalau yang bangunan kios ini bagaimana SPj-nya nanti. Bangunan itu kan selesainya pertengahan Januari 2017. Masak bangunan belum selesai, tapi laporannya sudah,’’ tandas Fatah.

Sementara itu, Sugeng, Kades Pulo Lor, Kecamatan/Kabupaten Jombang, tidak mengelak bahwa DD tahun ini digunakannya untuk pembangunan kios. "Kami juga sudah koordinasi ke bagian hukum, ternyata tidak ada masalah,’’ ujarnya.

Terkait SPj, Sugeng mengakui sampai sekarang belum selesai, lantaran masih ada beberapa kegiatan yang belum rampung. Termasuk pembangunan kios. ’’Ada dua, pembangunan balai desa dan kios. Untuk lainnya tidak ada masalah, semua sudah selesai,’’ pungkasnya. (rom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO