Diduga Ada Penggelembungan Surat Suara, Pilkades Bangunrejo Diprotes

Diduga Ada Penggelembungan Surat Suara, Pilkades Bangunrejo Diprotes Panitia pilkades diawasi bebotoh cakades nomor urut 2 saat membuka kembali kotak suara. foto: SUWANDI/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang diselenggarakan Pemkab Tuban sepertinya menuai hambatan. Pasalnya, ada satu desa yang sampai saat pelaksanaannya belum tuntas lantaran diprotes salah satu bebotoh (pendukung) cakades.

Pilkades yang yang belum rampung itu di Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko. Cakades nomor urut 2 protes terrhadap panitia karena menilai ada kejanggalan dalam perhitungan surat suara. Para bebotoh cakades nomor urut 2 itu akhirnya meminta penjelasan panitia pilkades dengan mengadakan pertemuan di pendopo Kecamatan Soko, Jum’at (9/12),

Dalam pertemuan yang dihadiri jajaran muspika, Kapolres serta pihak Bappemas dan KB Tuban itu, para bebotoh nomor urut 2 mempertanyakan kesesuaian undangan yang hadir dengan penggunaan surat suara. Ada dua TPS yang disinyalir terdapat penggelembungan surat suara.

“Ada dua TPS yang kesesuaian undangannya dipertanyakan, yakni di Dusun Lambangan dan di Balai Desa Bangunrejo,” ujar Bambang salah satu bebotoh saat pertemuan dengan panitia.

Bambang pun meminta panitia melakukan perhitungan ulang. Cara itu dilakukan demi pengecekan jumlah DPT dengan surat suara yang terpakai.

Menanggapi protes bebotoh, Kabid Pemerintahan Desa, Sugeng Purnomo mengatakan bahwa masalah ini dapat diselesaikan dengan cara mencocokkan data antara DPT dengan undangan yang hadir beserta jumlah suarayang tertera pada papan plano.

“Jadi perlu pencocokkan antara DPT dengan undangan yang hadir, maka itu akan ada titik temu,” tandasnya.

Sekadar informasi, di TPS 1 tercatat ada 1.462 DPT. Perolehan suara pada calon nomor urut 1 sebanyak 35, nomor urut 2 mendapat 276, nomor urut 3 sebanyak 919 dan nomor urut 4 sejumlah 3 suara, serta suara tidak sah 1. Jika ditotal keseluruhan ada 1.250 yang hadir dan yang tidak hadir sebayak 212. Padahal, jumlah DPT hanya 1.249.

Hingga berita ini ditulis, panitia dan para bebotoh masih proses perhitungan ulang di Pendopo Kecamatan Soko dengan dijaga ketat aparat kepolisian dan TNI. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO