7.445 Santri Ponpes Tebuireng Makan Ikan Bersama Menteri Susi, Pecahkan Rekor MURI

7.445 Santri Ponpes Tebuireng Makan Ikan Bersama Menteri Susi, Pecahkan Rekor MURI Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menerima piagam MURI. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Sebanyak 7.445 santri putra dan putri dari sejumlah Pondok Pesantren (Ponpes) di sekitar Jombang berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) karena makan ikan makarel bersama-sama di kawasan parkir makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Jumat (18/11) pagi. Ikan yang dimakan ribuan santri itu berjumlah 1,6 ton atau setara dengan 8.800 ekor ikan.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti menyaksikan para santri makan ikan. Sebelum para santri makan ikan, didampingi Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) , KH Salahudin Wahid (Gus Solah), Susi membuka secara simbolis dengan membunyikan terompet sebagai pertanda dimulainya makan ikan bersama.

Ribuan santri tersebut baru berasal dari santri dan beberapa pesantren sekitar. Antara lain, Pesantren Al-Masruriyah dan Pesantren Al-Farros , Pesantren Khoiriyah Hasyim dan Al-Mahfudz Seblak, Pesantren Sains 2, serta Pesantren Al-Aqobah dan Mambaul Hikam. Juga Pesantren Walisongo, Pesantren Darul Falah Cukir dan Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Bulurejo.

Melalui Gerakan Memasyarakatkan makan Ikan (Gemarikan) ini, Susi berharap dapat menjadi penghela sistem bisnis perikanan sekaligus dapat menjadi solusi mewujudan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Khususnya pelaku utama sector kelautan dan perikanan, yakni nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar hasil perikanan.

“Kita tahu santri agent of change, kita harapkan Ponpes menjadi motor Gemarikan ini,” ujar Susi saat menyaksikan pemecahan rekor MURI tersebut. Disamping itu, ia berjanji akan memberikan bantuan ikan lele dengan budidaya sistem bioflok, dimana permeter persegi diharapkan bisa menghasilkan satu ton ikan.

“Kita harapkan setiap pesantren yang ada di jawa bagian tengah (jauh dari laut) mempunyai budidaya lele sistem bioflok. Supaya paling tidak bisa untuk kebutuhan makan santri setiap harinya. Tentunya kalau sudah bisa nanti di ekspor,” tandasnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO