Harapan Warga Gresik Kerja di Smelter Freeport Terancam Kandas

Harapan Warga Gresik Kerja di Smelter Freeport Terancam Kandas Anggota Komisi VII DPR RI asal FPDIP, Nasirul Falah Amru (baju putih) ketika membicarakan Smelter di Gresik, beberapa waktu lalu. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pernyataan pihak PT. Freeport Indonesia yang mengaku tidak bisa membangun pabrik Smelter (pemurnian) emas di Kabupaten Gresik karena terbentur dana, membuat masyarakat tercengang.

Beberapa kalangan, khususnya masyarakat di Kabupaten Gresik yang membutuhkan pekerjaan sangat khawatir, kalau Smelter benar-benar gagal dibangun di Kabupaten Gresik. "Jelas pak, kami jelas khawatir kalau Smelter benar gagal dibangun di Gresik," kata Rudiyanto, warga Gresik kepada Bangsaonline, Minggu (23/10).

Padahal, rencana pemerintah membangun Smelter di kawasan Petrokimia Gresik disambut suka cita warga kota Pudak. Sebab kabarnya, jika jadi dibangun, perusahaan pemurinan emas itu akan menciptakan hingga 30.000 lapangan pekerjaan.

Bahkan, kata Rudiyanto, pihak Freeport sudah membuka lowongan pekerjaan. "Saya pernah membuka websitenya Freeport berisikan lowongan pekerjaan. Jelas saya senang karena pekerjaan yang dibutuhkan banyak," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perizinan pada BPPM (Badan Perizinan dan Penanaman Modal) Pemkab Gresik, Farida Haznah Ma'ruf kepada Bangsaonline.com juga menyatakan, bahwa PT. Freeport Indonesia telah membuka lowongan pekerjaan. "Ya, di website (Freeport) telah dibuka lowongan pekerjaan untuk Smelter," kata Farida baru-baru ini.

Menurut ia, Freeport membutuhkan pekerjaan hingga puluhan ribu untuk dipekerjakan di Smelter. Pekerjaan dimaksud mulai skill maupun unskill. "Lowongan pekerjaan itu jelas akan membantu menciptakan lapangan pekerjaan di Gresik," jelasnya.

Namun Farida menyatakan, hingga saat ini manajemen PT. Freeport Indonesia belum memutuskan melanjutkan rencana pembangun pabrik Smelter di Gresik. Langkah ini diambil manajemen PT. Freeport Indonesia setelah pemerintah Indonesia hingga saat ini belum memutuskan memberikan perpanjangan izin kontrak penambangan di bumi Papua.

"Sejak pemerintah pusat belum memutuskan memberikan perpanjangan izin, sejak itu lah manajemen PT. Freeport juga belum memberikan kepastian melanjutkan pembangunan Smelter di Gresik atau tidak," terangnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO