Mengayak Loyalitas Pejabat SQ (1): Mutasi Mengambang, Pejabat Ogah-ogahan Bekerja

Mengayak Loyalitas Pejabat SQ (1): Mutasi Mengambang, Pejabat Ogah-ogahan Bekerja Pejabat di lingkup Pemkab Gresik saat mengikuti bimtek. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Belum adanya kepastian soal mutasi pejabat di pemerintahan Kabupaten Gresik di bawah kepemimpinan Bupati-Wabup, SQ (Sambari Halim Radianto-Moh.Qosim) berdampak buruk terhadap kinerja pejabat di lingkup .

Berdasarkan pantauan Bangsaonline.com, kinerja pejabat di lingkup makin menurun. Banyak dijumpai pejabat yang ngantor seenaknya alias tidak tepat waktu. Bahkan, banyak di antara mereka datang ke kantor sekadar hanya menggugurkan absen alias cuma check lock. Setelah itu langsung pergi lagi entah ke mana.

Selain itu, sejumlah pejabat eselon II juga diketahui membiasakan rutinitas pulang kerja sebelum waktunya. Mereka keluar untuk istirahat pukul 12.00 WIB. Namun setelah itu mereka tak kembali ngantor lagi.

Sejumlah pejabat di lingkup saat ditanya Bangsaonline.com membenarkan kalau kinerja pejabat makin ogah-ogahan pasca tidak menentunya jadwal mutasi gerbong I di pemerintahan SQ.

Alasan mereka bervariasi. Salah satunya, mereka beranggapan bahwa reward yang diberikan untuk pejabat yang berprestasi kurang. "Buat apa bekerja keras, karena tidak ada jaminan gak kena mutasi," ungkap salah satu pejabat.

Sebelumnya, Kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) , M. Nadlif kepada Bangsaonline.com mengimbau agar pejabat tak bermalas-malasan dalam bekerja.

"Ya tidak boleh seperti itu, kapan dan siapa yang dimutasi juga belum ada yang tahu. Bukankah mereka saat akan menjadi CPNS (calon pegawai negeri sipil) telah menanda tangani pernyataan bersedia ditempatkan di mana saja," kata Nadlif melalui aplikasi chating WhatsAppnya baru-baru ini

Karena itu, ia meminta kepada semua pejabat dalam melaksanakan tugas harus dijalankan dengan baik. "Kalau mereka bekerja dengan baik, maka atasan juga menilai baik. Kalau ada rencana mutasi kemudian seorang PNS merasa tidak nyaman kerjanya maka perlu dipertanyakan, ada apa?," tukasnya.

Menurut Nadlif, mutasi itu ada kalanya untuk promosi, bisa juga untuk penyegaran. Secara umum, tambah Nadlif, tujuan mutasi adalah meningkatkan spirit dan produktifitas kerja, menciptakan keseimbangan antara kompetensi dan jabatan/komposisi pekerjaan, memperluas cakrawala pengetahuan dan kompetensi dan menghilangkan rasa jenuh/bosan terhadap sebuah pekerjaan.

"Jadi, saya minta supaya PNS kerja yang benar. Soal jabatan itu kita pasrahkan kepada Allah," pungkas mantan kepala Dispendik ini. (m.syuhud almanfaluty)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO