PASURUAN (bangsaonline) - Dugaan penyimpangan anggaran pemeliharaan untuk UPTD Budi Daya Ternak Sapi Potong di Dusun Kucur Desa Sumber Rejo Kecamatan Purwosari,dalam naungan Dinas Peternakan Pemkab Pasuruan, dilaporkan warga ke pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangil.
“Setelah kami lihat secara langsung kondisi hewan sapi potong di UPTD Budi Daya Ternak Sapi potong ini sangat memprihatinkan. Hewan sapi kekurangan air karena mesin pompa air di UPTD Budi Daya Ternak tersebut sudah hampir 2 tahun tidak berfungsi. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, petugas UPTD Budi Daya Ternak membeli air bersih dari luar dan mengandalkan air hujan untuk kebutuhan minum hewan sapi. Akibatnya, September 2013 ada 24 ekor sapi UPTD Budi Daya Ternak Sapi Purwosari yang dijual, dikarenakan mengalami penyakit reproduksi atau tidak bisa berkembang biak lagi,“ terang Kahfi, warga Kecamatan Bangil.
BACA JUGA:
Padahal, setiap tahun melalui APBD, Kabupaten Pasuruan menyuntikan anggaran ratusan juta melalui Dinas Peternakan Pemkab Pasuruan untuk pemeliharaan hewan sapi di UPTD Budi Daya Ternak Purwosari. “Akhirnya kami mebuat laporan secara tertulis kepada pihak Kejari Bangil dengan diterima Jaksa dari Seksi Intel Kejari Bangil, Andi Ermawan SH,“ pungkas Kahfi.
Andi, Jaksa Fungsional Seksi Intelijen Kejari Bangil, ketika dikonfirmasi membenarkan telah menerima laporan dugaan penyimpangan anggaran pemeliharaan di UPTD Budi Daya Ternak Purwosari. “Kami sudah memanggil Kepala Dinas Peternakannya, dan kami sudah turun kelapangan. Lebih jelasnya ditanyakan ke Pak Beny, Kasi Intel, “ kata Andi.
Sebaliknya, ketika dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Peternakan Pemkab Pasuruan Ir Bambang Hariyanto, membenarkan memang dipanggil Kejari Bangil karena adanya laporan itu. “Dan Jaksa Kejari Bangil juga sudah turun kelapangan. Jaksa aja waktu ke lapangan, puas kok,“ terang Bambang Hariyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
