Kiai Asep Rasakan Banyak Jin saat Pimpin Shalat Malam & Istighatsah di Pendopo Peringgitan

Kiai Asep Rasakan Banyak Jin saat Pimpin Shalat Malam & Istighatsah di Pendopo Peringgitan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat memberikan taushiyah dalam acara shalat malam dan istighatsah di Pendopo Peringgitan Pemkab Mojokerto, Sabtu (26/7/2025) malam. Foto: MMA/bangsaonline

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, kembali memimpin shalat malam dan istighatsah. Kali ini di Pendopo Peringgitan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto.

Yang menarik, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah itu merasakan banyak jinnya. “Peringgitan ini saya rasakan banyak jinnnya. Tapi tak apa-apa. Kita bacakan hizib khofi agar jin-jin itu senang dengan Gus Bara dan Mas Rizal Octavian,” kata Kiai Asep saat menyampaikan taushiah dalam acara shalat malam dan istighatsah di Pendopo Peringgitan Pemkab Mojokerto, Sabtu (26/7/2025) malam.

Kiai Asep mengaku merasakan banyak jin sejak kali pertama masuk Peringgitan. Tapi, sekali lagi, Kiai Asep mengatakan tidak masalah.

“Jumlah jin 10 kali lipat dari jumlah manusia,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) itu. Karena itu ia langsung membaca basmalah sebanyak 21 kali dan bacaan lain.

Kiai Asep datang ke Peringgitan didampingi istri tercintanya, Nyai Hajjah Alif Fadhilah. Ia memimpin shalat malam 12 rakaat dengan 6 kali salam.

Usai shalat malam, Kiai Asep minta para kiai dan jemaah membaca Al Quran. Masing-masing mereka membaca satu juz sehingga pada saat itu juga langsung khatam 30 juz.

Kiai Asep kemudian mengajak para kiai istighatsah. Seperti biasa, Kiai Asep menjelaskan satu persatu keistimewaan bacaan istighatsah yang dilantunkan. Misalnya membaca surat al-Iklas sebanyak tiga kali. Mengutip Hadits, Kiai Asep mengatakan bahwa barang siapa membaca surat al Ikhlas tiga kali sama dengan mengkhatamkan al-Quran.

“Barang siapa yang mengkhatamkan Al Quran maka doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT,” kata kiai miliarder tapi dermawan itu.

Prof Dr Zainuddin Maliki saat memberikan sambutan dalam acara shalat malam dan istighatsah di Pendopo Peringgitan Pemkab Mojokerto, Sabtu (26/7/2025) malam. Foto: MMA/bangsaonline

Usai istighatsah, Kiai Asep mempersilakan Prof Dr Zainuddin Maliki untuk menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, Prof Zainuddin Maliki mengatakan bahwa masyarakat sangat tergantung pemimpinnya.

“Jika rakyat tidak baik-baik saja berarti pemimpinnya tidak baik-baik saja,” ujar Prof Dr Zainuddin Maliki di depan para kiai dan jemaah shalat malam sembari mengaku ingat pernyataan Imam Al Ghazali, Hujjatul Islam.

Menurut dia, Imam Al Ghazali mengatakan: ففساد الرعايا بفساد الملوك وفساد الملوك بفساد العلماء. Artinya, maka kerusakan rakyat itu karena kerusakan penguasa, dan rusaknya penguasa itu karena rusaknya para ulama.

“Maka kita bersyukur punya pemimpin yang baik seperti Kiai Asep dan Gus Bara,” kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah dan mantan anggota DPR RI dari PAN itu.

Menurut Prof Zainuddin Maliki, seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tahu apa yang harus dilakukan untuk memajukan dan menyejahterakan rakyatnya. Kiai Asep dan Gus Bara, menurut Prof Zainuddin Maliki, memenuhi kriteria itu.

Selain Zainuddin Maliki, Kiai Asep juga mempersilakan Komandan Korem 082/CPYJ Kolonel Inf Batara Alex Bulo dan Bupati Mojokerto Dr Muhammad Al Barra (Gus Bara) menyampaikan sambutan.

Dalam sambutannya, Gus Bara mengungkapkan bahwa di Mojokerto banyak fasilitas pendidikan tak layak pakai. Selain itu ada 16.000 rumah penduduk yang tak layak huni.

Menurut Gus Bara, problem sosial dan pendidikan ini secara bertahap telah ditangani.

“Sebanyak 500 rumah tak layak huni sudah dibangun dan direnovasi,” tutur Gus Bara.

Begitu juga masalah kesehatan yang pada pemerintahan sebelumnya banyak dikeluhkan rakyat Mojokerto. “Sekarang warga Mojokerto cukup menunjukkan KTP untuk berobat di rumah sakit. Gratis,” kata Gus Bara sembari mengatakan bahwa untuk penanganan kesehatan itu telah dianggarkan sebesar Rp 66 miliar. Sedangkan untuk perbaikan fasilitas pendidikan dianggarkan sebesar Rp 15 miliar.

Menurut Kiai Asep, acara shalat malam dan istighatsah, selain untuk keterkabulan hajat kita juga untuk mendoakan Bupati Gus Bara, Presiden Prabowo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“Agar Mojokerto menjadi kabupaten termaju, Jawa Timur menjadi provinsi termaju dan Indonesia menjadi negara termaju, adil dan makmur,” kata Kiai Asep sembari berharap mereka menjadi pemimpin yang adil, bijaksana, dan damai serta terhindar dari fitnah dan malapetaka.

Hadir dalam acara itu Achmady, mantan bupati Mojokerto dan putranya, Rizal Octavian, yang kini Wakil Bupati Mojokerto.