Dilantik jadi Menteri, Wiranto Disambut 'Kasus' HAM

Dilantik jadi Menteri, Wiranto Disambut Wiranto dan Sri Mulyani

Sementara Menko Polhukam Wiranto meminta tudingan sejumlah pihak atas keterlibatannya dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia, dibuktikan dengan jelas.

"Isu-isu HAM mengenai saya, saya mengharapkan harus jelas locus, tempus, delicti-nya. Di mana dan kapan, di mana keterlibatan saya. Saya akan jelaskan satu persatu," ujarnya usai upacara serah terima jabatan Menko Polhukam di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (28/7).

Di tengah berbagai kecaman yang menyudutkannya, Wiranto justru menyatakan akan melanjutkan langkah-langkah penyelesaian kasus HAM berat masa lalu, yang sebelumnya dirintis mantan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.

Pernyataan tersebut merujuk pada pembentukan tim kajian atas rekomendasi Simposium Peristiwa 1965, di mana ratusan ribu rakyat Indonesia menjadi korban pembantaian massal anti-Partai Komunis Indonesia (PKI), juga tim terpadu yang bertugas menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di Papua.

"Pak Luhut sudah melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah HAM masa lalu, saya akan lanjutkan secara adil, transparan, dan bermartabat. Tapi jangan merugikan kepentingan nasional, kepentingan nasional tetap nomor satu," kata Wiranto.

Di sisi lain, Politikus PDI Perjuangan Junimart Girsang mengkritisi perombakan kabinet jilid II yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Ia belum melihat mengubah arah roda pemerintahan lebih baik.

"Yang saya kritisi apakah harus begini komposisinya? Serapuh ini? Antisipasi bagaimana dunia luar mempercakapkan komposisi ini," kata Junimart.

Ia mencontohkan Thomas Lembong yang dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan dengan digantikan Enggartiasto Lukito. Padahal, Thomas Lembong baru menjabat sebagai Mendag hasil jilid I.

"Yang pasti reshuffle ini saya melihat tindakan yang terlalu murah ya bagi seorang presiden untuk melakukan reshuffle. Pak Thomas Lembong itu kan baru saja reshuffle tapi ini digeser lagi jadi selama ini ngapain?" ujarnya.

"Kenapa beliau tiba-tiba jadi menteri terus tiba-tiba juga dicopot. Ini ada apaan kok terlalu murah sekali. Jadi janganlah uji coba janganlah buat bargaining semua uji," tambahnya. (mer/trb/yah/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO