Istri Gus Mus Wafat, Tak Pernah Bilang: Aku Cinta Padamu

Istri Gus Mus Wafat, Tak Pernah Bilang: Aku Cinta Padamu KHA Mustofa Bisri dan Nyai Hajjah Siti Fatmah. foto: facebook

Kemarin, 19 September, 44 tahun yang lalu, aku menyatakan "Qabiltu nikahaha..." ketika Kiai Abdullah Chafizh - Allahu yarham - mewakili Kiai Basyuni, mengijabkan putrinya, Siti Fatma, menjadi isteriku.

Sejak itu berdua kami mengarungi pahit-manis-gurih-getirnya kehidupan.

Selama itu --hingga kami dikaruniai 7 orang anak, 6 orang menantu, dan 13 orang cucu-- seingatku, belum pernah aku mengucapkan kepada teman hidupku ini: "I love you", "Aku cinta padamu", "Anä bahebbik", "Aku tresno awakmu", atau kata-kata mesra sejenis.

Demikian pula sebaliknya; dia sama sekali belum pernah mengucapkan kepadaku kata rayuan semacam itu. Agaknya kami berdua mempunyai anggapan yang sama. Menganggap gerak mata dan gerak tubuh kami jauh lebih fasih mengungkapkan perasaan kami.

Selain itu kami pun jarang sekali berbicara 'serius' tentang diri kami. Seolah-olah memang sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan secara serius.

Apakah masing-masing kami atau antar kami tidak pernah ada masalah? Tentu saja masalah selalu ada.

Bahkan kami bertengkar, menurut istilah orang Jawa, sampai blenger. Tapi kami menyadari bahwa ‘masalah’ dan pertengkaraan itu merupakan kewajaran dalam hidup bersama dan terlalu sepele untuk diambil hati.

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan kurnia ini. Alhamdulillah ‘ala kulli hal..

sangat suka membuat syair atau puisi yang ditujukan kepada sang istri, sebagai tanda cintanya. Menurut Gus Adib, jenazah rencananya akan dimakamkan setelah pelaksanaan Salat Jumat besok.

Sumber: Republika.com/tribunnews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO