Bupati Mojokerto Dukung Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga

Bupati Mojokerto Dukung Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Operasi Pasar di Brangkal diserbu pembeli. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP) mengaku mengapresiasi langkah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menstabilkan harga lewat operasi pasar (OP). Terutama kebutuhan pokok sampai selesai lebaran nanti.

"Diharapkan masyarakat bisa menikmati OP yang digelar," kata Bupati MKP, Kamis (2/6).

MKP mengatakan Disperindag akan terus memantau harga kebutuhan pokok jelang puasa hingga jelang lebaran."Dari hasil pantauan di lapangan stok kebutuhan pokok di pedagang masih cukup dan tidak ada yang langka, hanya fluktuasi harga saja,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Bambang Purwanto menambahkan beberapa komoditi yang tidak tercover dalam operasi pasar murah, tetap dipantau, seperti harga Daging, Sayuran, Bawang Merah, Bawang Putih dan Cabai.

"Kalau terjadi lonjakan harga yang signifikan, akan disiapkan upaya stabilisasi dengan operasi pasar, dengan bekerja sama langsung bersama para petani," jelasnya.

Sementara itu tingginya harga gula pasir memaksa warga Kabupaten Mojokerto harus rela antre untuk mendapatkan gula pasir dengan harga murah. Seperti yang terlihat saat Operasi Pasar (OP) yang digelar Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Mojokerto di Pasar Brangkal. Sejak pagi, puluhan warga sudah berduyun-duyun untuk menunggu giliran.

"Tadi sejak jam 07.00 WIB, sudah di sini. Karena ingin beli gula pasir. Makanya sudah antre," ujar Tika, salah seorang warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Tika menambahkan, ia rela mengantre demi untuk bisa mendapatkan gula pasir. Sebab, harga gula pasir yang dijual pada OP kali ini jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Yakni Rp 11.750 per kilogramnya. "Harganya terpaut Rp 4.000 dari pada harga di pasar. Selain itu kita bisa mendapatkan dua kilogram di sini. Jadi tidak masalah meskipun harus antre selama satu jam," sambung Ika (25), warga Desa Brangkal, Kecamatan Sooko.

Kendati demikian, jumlah pembelian di OP ini tetap diberikan pembatasan. Masing-masing warga hanya diperbolehkan membeli gula dengan besaran 2 kilogram atau 4 kilogram.

"Dapat 2 kilogram sekarang, kalau kemarin 4 kilogram yang besar. Tapi untuk dapat 4 kilogram, nunggu yang 2 kilogram habis. Tidak masalah dibatasi, kalau ndak dibatasi nanti yang belakang kebagian, biar rata semuanya," tandasnya. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO