MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka pengendalian inflasi dan mengampanyekan penggunaan produk dalam negeri, Pemkab Mojokerto Mojokerto meluncurkan program Wulandari, di Stand Pasar Raya Mojosari, Sabtu (16/12/2023).
Program berupa aplikasi tersebut dilaunching langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati didampingi Sekda Teguh Gunarko, serta sejumlah kepala OPD.
BACA JUGA:
- Gerakan TTD Sasar Siswi SMP, Bupati Ikfina Ajak Biasakan Minum Tablet Tambah Darah
- 156 Desa Kabupaten Mojokerto Digelontor Bantuan Keuangan Rp71,2 Miliar
- Hadiri Rakor Pemuka Agama, Bupati Mojokerto Minta FKUB Waspadai SARA
- PC Muslimat NU Mojokerto Prihatin Gus Barra Dihalangi Hadiri Kubroan PAC Muslimat NU
Dalam sambutannya, Bupati Ikfina menyampaikan aplikasi Wulandari merupakan upaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mojokerto dengan cara mengendalikan harga bahan-bahan pangan.
“Pengendalian inflasi ini tentu menjadi hal yang harus betul-betul serius ditangani. Pemkab harus bisa menyeimbangkan antara ketersediaan barang dengan tingkat kebutuhan masyarakat. Ketika, tingkat kebutuhan masyarakat naik maka, harus diupayakan bagaimana ketersediaan barang-barang yang dibutuhkan itu juga dalam kondisi yang aman,” ujar Ikfina.
Ia menjelaskan, melalui program Wulandari, masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait dengan ketersediaan bahan pangan di Kabupaten Mojokerto.
“Sehingga, kemudian masyarakat tidak perlu ada kekhawatiran akan tersediaan barang-barang komoditi. Untuk itu, program Wulandari sangat dibutuhkan bagi masyarakat,” tambah dia.
Program Wulandari merupakan akronim dari warung pengendalian inflasi dan pemasaran produk dalam negeri. Prinsipnya, Wulandari adalah warung yang menyediakan barang-barang yang dalam penilaian inflasi itu memiliki nilai pergerakan fluktuasi harga.