BLITAR, BANGSAONLINE.com - Peringatan hari lahirnya pancasila setiap tanggal 1 Juni di Kota Blitar digelar dengan upacara budaya Grebeg Pancasila. Dari tahun ke tahun upacara budaya Grebeg Pancasila memang sudah menjadi tradisi di kota proklamator tersebut.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2016 ini selain upacara budaya juga diisi dengan ritual Bedolan Pusoko dan kirab Gunungan Limo serta Kenduri Pancasila.
BACA JUGA:
- Kantor Imigrasi Blitar Deportasi Gadis Berkewarganegaraan Ganda ke Singapura
- Bocah 5 Tahun Hanyut Terbawa Arus Parit saat Hujan Deras Mengguyur Kota Blitar
- 3 Ribu Ayam Mati Terpanggang Usai Kebakaran Melanda Kandang di Blitar
- Maling di Blitar Terekam CCTV Beraksi Bak Film Horor di Rumah Warga yang Ditinggal Mudik
Setelah dilaksanakan prosesi bedolan pusoku yang dilaksanakan Delasa (31/5) malam di rumah dinas Wali Kota Blitar, acara dilanjutkan dengan kirab dan pawai lampion menuju Kantor Wali Kota Blitar. Kemudian, Rabu (1/5) pagi langsung dilanjutkan dengan upacara budaya Grebeg Pancasila di alun-alun Kota Blitar, yang mengambil tema "Memantapkan Pembangunan Berdasarkan APBD PRO RAKYAT, sebagai implementasi nilai-nilai PANCASILA".
Acara ini dikemas dengan nuansa jaman dahulu (Jadul). Selain menggunakan pakaian jadul, seluruh petugas upacara juga diwajibkan menggunakan bahasa jawa.
"Peringatan Grebreg Pancasila mendapat respon positif dari semua kalangan. Antusiasme terlihat dari banyaknya peserta dan penonton festival lentera, upacara grebeg pancasila, kirap pusoko dan rangkaian kegiatan yang lain," ungkap Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar usai memimpin upacara budaya Grebeg Pancasila.
Ia menjelaskan, tahun ini peringatan hari lahirnya pancasila terasa berbeda karena sejak peringatan setahun lalu, atau pada 1 Juni 2015, presiden republik Indonesia Joko Widodo telah mengakui jika 1 Juni merupakan hari lahirnya Pancasila. Hal ini membuktikan jika peringatan hari lahirnya Pancasila harus diperingati oleh seluruh bangsa Indonesia. Di mana Pancasila merupakan simbol negara, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).