Meriahnya Harlah NU ke-91 dengan Gebyar Hadrah se-Jatim

Meriahnya Harlah NU ke-91 dengan Gebyar Hadrah se-Jatim Jemaah hadrah ISHARI saat pentas di halaman kantor PWNU Jatim. foto: Nur Faishal/Bangsa Online

SURABAYA (bangsaonline) – Jalur utama di depan kantor PWNU Jawa Timur harus ditutup karena dilangsungkan Gebyar Ikatan Seni Hadrah Indonesia (ISHARI) dalam rangka hari lahir Nahdlatul Ulama yang ke-91 tahun. Pentas hadrah ini digelar di halaman depan kantor PWNU Jatim di Jalan Masjid Akbar Surabaya, Ahad (18/5) malam.

Pada kegiatan ini hadir ribuan jamaah ISHARI dari sejumlah kelompok hadrah di beberapa kota di Jawa Timur. Di antaranya kontingen dari Bangil, Sampang, Malang, Mojokerto, Jombang dan Pasuruan. “Mereka adalah utusan dari sejumlah cabang yang sangat antusias dengan kegiatan ini,” kata Ir H Yusuf Arif, Ketua PW ISHARI Jatim.

Masing-masing datang dengan jumlah anggota yang beragam. Namun dari data yang diterima panitia, ada 1200 peserta. “Ini belum termasuk para kontingen yang masih dalam perjalanan,” kata Ketua Panitia, M Saiful Anwar. Rangkaian gebyar ISHARI diawali dengan ibtida’ bis syahri atau pembacaan salawat pembuka. Selanjutnya kegiatan diisi dengan beberapa sambutan.

Drs KH Nuruddin A Rahman SH yang mewakili PWNU Jatim memberikan semangat kepada para hadirian akan keberadaan dan manfaat hadrah dalam perjalanan dakwah Islam. “Percayalah bahwa seni hadrah adalah warisan dari Nabi Muhammad SAW,” katanya yang disambut antusias peserta. Dengan demikian, Wakil Rais PWNU Jatim ini memastikan bahwa dengan melestarikan seni hadrah, berarti juga turut dalam menjaga tradisi dan warisan nabi.

Ir H Yusuf Arif, Ketua PW ISHARI Jatim mengaku sangat bangga dan tersanjung dengan undangan ini serta berharap agar kegiatan serupa dapat diselenggarakan secara ajeg. “Pada saat yang sama kami berharap atas dukungan dan bimbingan para kiai dan ulama demi terjaganya tradisi islami ini,” tandasnya.

Apalagi, lanjut Yusuf, kelahiran ISHARI hampir berbarengan dengan hari lahir NU. "Kalau ISHARI lahir dan didirikan tanggal 15 Rajab, sedangkan NU adalah 16 Rajab meskipun tahunnya berbeda," katanya. Dengan demikian, saat memperingati kelahiran grup hadrah ini, bersamaan dengan harlah jam'iyah Nahdlatul Ulama, lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO