Lamongan Banjir lagi, Sawah Terendam lagi, Petani Minta Pemkab Normalisasi Sungai

Lamongan Banjir lagi, Sawah Terendam lagi, Petani Minta Pemkab Normalisasi Sungai Dusun Culik, kecamatan Tikung Lamongan yang terendam banjir. foto: nurqomar/ BANGSAONLINE

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Petani padi di sejumlah wilayah khususnya di Dusun Culik Desa Dukuh Agung Kecamatan Tikung Lamongan mengeluh. Pasalnya, padi miliknya yang siap dipanen kini terendam. Hal ini disebabkan oleh tingginya curah hujan dalam kurun waktu beberapa hari terakhir. Sehingga, air sungai yang meluap membuat sawah tadah hujan milik petani tergenang air.

Pantauan BANGSAONLINE, Sabtu (12/3) menunjukkan, selain puluhan hektar padi siap panen yang terendam, jalan raya jurusan Sarirejo-Tikung juga terendam setinggi lutut orang dewasa. Akibatnya banyak kendaraan yang melalui jalur tersebut mesinnya mati alias mogok.

"Banjir kali ini cukup besar, sehingga banyak kendaraan yang mesinnya mati," ujar Fauziyah, siswa SMKN Sarirejo.

Sementara Supiyah (47), seorang petani warga Lenjer Desa setempat mengeluhkan hal tersebut. Mengingat, sawah tadah hujan seluas 1 hektar lebih miliknya terendam banjir. ”Bukan hanya sawah milik saya saja, tetapi hampir semua petani yang memiliki sawah tadah hujan juga merasakan hal yang sama,” ungkapnya sembari menunjukkan area persawahan miliknya.

Dia menjelaskan, hampir semua sawah tadah hujan milik petani arah kecamatan Sarirejo terendam banjir akibat luapan air sungai tersebut. ”Kalau sawah tadah hujan yang ada di wilayah yang terendam kurang lebih 50 hektar, tetapi yang benar-benar terendam air sekitar 30an hektar,” urainya.

Supiyah mendorong program pemerintah kabupaten Lamongan dalam upaya normalisasi sungai. Program tersebut (normalisasi sungai), terang dia, mampu mencegah luapan air sungai.

”Normalisasi sungai yang diwacanakan Pemkab Lamongan kami rasa program yang tepat untuk mengantisipasi luapan air sungai, karena sawah tadah hujan di Kabupaten Lamongan ini sangat luas,” harapnya.

Sementara itu, Edi, warga yang juga mengalami hal yang sama, juga memastikan sawah tadah hujan miliknya dan petani lain yang berada di Tikung gagal panen.

”Kalau sawah saya sendiri hampir 3 hektar, belum lagi sawah milik petani lainnya. Jika dalam sehari dua hari ini intensitas hujan masih tinggi, pasti semua padi terendam air luapan air sungai,” terangnya. (qom/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO