
LAMONGAN,BANGSAONLINE.com - Luapan Sungai Bengawan Jero, dalam sepekan terakhir telah mengakibatkan akses jalan utama antar desa di Kecamatan Kalitengah terendam hingga 40 cm.
Kondisi ini mengganggu aktivitas warga dan siswa yang sehari-hari menggunakan jalan tersebut.
Sejak Rabu pagi, ruas jalan utama di Desa Bojoasri, terendam banjir akibat luapan sungai, dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 40 sentimeter sepanjang 200 meter.
Menurut Saikhu, salah satu warga setempat, kondisi ini telah berlangsung lebih dari sepekan.
"Selama tahun 2025 ini, banjir luapan Sungai Bengawan Jero telah terjadi sebanyak empat kali, dan saat ini menjadi yang terparah," katanya, Kamis (29/5/2025).
Banjir ini tidak hanya merendam akses jalan, tetapi juga menggenangi setidaknya seribu hektar lahan tambak budidaya ikan milik petani.
Banyak ikan budidaya yang hanyut terbawa arus banjir, membuat petani hanya bisa pasrah dengan kondisi yang ada.
"Kami sangat khawatir dengan kerugian yang kami alami akibat banjir ini," ucapnya.
Kondisi jalan yang terendam membuat siswa-siswa yang berangkat sekolah terpaksa melewati jalan tersebut dengan seragam basah.
Beberapa pengguna kendaraan roda dua juga mengalami kerusakan mesin karena nekat melintasi jalan yang terendam.
"Ini satu-satunya akses jalan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, kami berharap ada solusi dari pemerintah," ujarnya.
Warga berharap Pemkab Lamongan dapat memberikan bantuan berupa peninggian badan jalan agar banjir tidak lagi merendam akses jalan dan mengganggu aktivitas warga dan siswa.
"Kami sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini," urainya.