17 Kepala Daerah di Jatim Dilantik, 3 'Srikandi' Siap All Out di Bidang Ekonomi

17 Kepala Daerah di Jatim Dilantik, 3 Dari kiri, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Jember dr Hj Faida, dan Bupati Kediri dr. Haryanti Sutrisno.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung hadir dalam pelantikan Kepala daerah dan wakil kepala daerah Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, siang tadi (17/2). Keduanya hadir dalam sesi kedua pelantikan saat Gubernur Jawa Timur melantik 8 pasangan kepala daerah. Pada gelombang pertama Gubernur Jawa Timur melantik 9 pasangan bupati/wali kota dan wakilnya.

Dari 19 pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih, 17 di antaranya dilantik kemarin. sedangkan kepala daerah Pacitan akan dilantik Februari dan kepala daerah Tuban dijadwalkan Juni 2016.

Mendagri, Tjahyo Kumolo mengakui persoalan dan tantangan yang dihadapai para kepala daerah saat ini cukup berat. Bukan hanya masalah terorisme dan deradikalisasi, mereka juga menghadapai berbagai penyimpangan yang terjadi.

“Untuk menghadapai persoalan itu, kepala daerah, hingga Gubernur harus menjalin sinergi yang baik dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama,'' ujarnya.

Di sisi lain, Mendagri juga meminta, guna memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, para kepala daerah diminta memahami berbagai persoalan bencana alam dan masalah yang menimbulkan terjadinya korupsi.

''Tugas pemerintah ke luar memberikan pelayanan kepada masyarakat, keluar melakukan pembinaan dan pendidikan terhadap aparatnya,'' paparnya

Dia menambahkan, sesuai arahan presiden yang berkaitan dengan peraturan daerah, semua aturan yag menghambat iklim investasi harus dihapuskan. Untuk memberikan pelayanan masyarakat yang baik, segala retribusi yang dinilai tak perlu juga harus dihapus.''Yang menghambat investasi dan perizinan harus dihilangkan,'' tegas politisi PDIP.

Pesan serupa dilontarkan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Dia mengingatkan bupati/ wakil bupati dan wali kota/ wakil wali kota terpilih periode 2015-2021, menjaga koordinasi dengan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur dalam setiap merencanakan program kerja.

Ia berujar, hal itu sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 18 dan diterjemahkan dalam UU nomor 23 tahun 2014 yang menjelaskan sistem pemerintahan yang berjenjang.

"Sehingga kalau ada keperluan kita bicarakan bersama, dibicarakan dengan Gubernur baru hasilnya disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri," ucap Soekarwo dalam pidato pelantikan 17 bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota terpilih di Gedung Negara Grahadi.

Soekarwo menegaskan kepada semua kepala daerah kabupaten/kota, untuk menyesuaikan setiap program yang akan dilaksanakan sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Selain itu, agar kepala daerah taat terhadap peraturan perundang-undangan.

Kepala daerah di kabupaten/kota juga diminta menjaga hubungan baik dan selalu berkomunikasi dengan lembaga legislatif, yakni DPRD Kabupaten/Kota. "Wajib bersatu, koordinasinya baik. Sebab tidak bisa berjalan tanpa DPRD. Selain itu juga fungsikan koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah," tutur Soekarwo.

Seperti diketahui, sepanjang hari kemarin ada 17 pasang kepala daerah yang dilantik Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Pelantikan dibagi menjadi dua gelombang.

Gelombang pertama untuk pelantikan kepala daerah Kabupaten Trenggalek (Emil Elestianto Dardak-M. Nurarifin), Kabupaten Banyuwangi (Abdullah Anwar Anas-Yusuf Widiatmoko), Kabupaten Sidoarjo (Saifullah-Muhammad Nur Syaifudin), Kabupaten Situbondo (Dadang Wigiarto-Yoyok Mulyadi), Kabupaten Jember (dr Faida M.-Mukhid Muqit), Kabupaten Sumenep (Busyro Karim-Achmad Fauzi), Kabupaten Gresik (Sambhari-Qhosim), Lamongan (Fadli-Kartika), dan Kabupaten Mojokerto (Mustafa Khemal Pasha-Pungkasiadi).

Sementara itu, gelombang kedua untuk delapan pasang kepala daerah, yakni dari Kota Surabaya (Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana), Kota Pasuruan (H Setiyono-Raharjo Teno Prasetyo), Kota Blitar (Moch Samanhudi Anwar-Santoso), Kabupaten Kediri (Harianti Sutrisno-Maskuri), Kabupaten Ngawi (Budi Sulistiono-Any Anwar), Kabupaten Malang (Rendra Kresna-Sanusi), Kabupaten Blitar (Rijianto-Marhaenis Urip Widodo), dan Ponorogo (Ipong Muchlisin-Soedjarno).

Tiga 'Srikandi' All Out

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO