Ketua MK Diperiksa Pekan Depan Terkait Dugaan Katabelece Jaksa Trenggalek

Ketua MK Diperiksa Pekan Depan Terkait Dugaan Katabelece Jaksa Trenggalek Ketua Mahkamar Konstitusi (MK) Arief Hidayat. foto: merdeka.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ketua Dewan Etik Mahkamah Konstitusi Abdul Mukhtie Fajar mengatakan akan memanggil pihak-pihak yang berkaitan dengan memo katabelece, yang diduga ditulis Ketua MK Arief Hidayat, pada pekan depan. Menurut Mukhtie, pihak terkait yang dimaksud termasuk Ketua MK itu sendiri.

"Dewan Etik akan memanggil pihak-pihak terkait, seperti Ketua MK, sumber berita atau pelapor, dan penerima memo," katanya, Rabu kemarin. Pemeriksaan kemungkinan dilakukan pada 26 atau 27 Januari 2016.

Mukhtie, yang juga mantan hakim konstitusi, mengatakan pemanggilan tersebut didasarkan pada informasi yang beredar di media massa. Menurut dia, meski tidak ada laporan yang masuk kepada Dewan Etik, informasi di media cukup untuk memeriksa pihak-pihak terkait.

Katebelece itu berupa selembar memo yang diparaf seseorang bernama Arief Hidayat dan ditujukan kepada Widyo Pramono di Kejaksaan Agung. Diduga, Widyo tak lain adalah Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) Kejaksaan Agung. Memo itu diduga dikirim sebelum Oktober 2015—antara Juli dan September.

Dalam memo tersebut, penulis surat menyampaikan bahwa ia telah menilai karya ilmiah Widyo. Selanjutnya, penulis juga menitipkan kerabatnya yang kini menjabat Kepala Seksi Perdata di Kejaksaan Negeri Trenggalek, Jawa Timur, bernama M. Zainur Rochman. “Mohon titip dan dibina, dijadikan anak Bapak,” demikian isi memo tersebut.

Arief Hidayat membantah telah mengirimkan memo kepada Jaksa Agung Muda Pengawasan Widyo Pramono—saat itu Jaksa Agung Muda Pidana Khusus—untuk memberi perlakukan berbeda kepada familinya, M. Zainur Rochman, Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara di Kejaksaan Negeri Trenggalek.

“Saya sama sekali tidak pernah melakukan itu,” kata Arief di kantornya, Rabu, 30 Desember 2015. “Memo yang beredar itu sama sekali tidak benar. Bukan saya yang melakukannya.”

Meski dibantah, tulisan yang tertera pada memo itu identik dengan tulisan Arief pada dokumen lain. Aksaranya serupa satu sama lain. Anaslisa dari Tempo.co. menurunkan infografik yang intinya menghasilkan titik persamaan antara tulisan di katabelece yang diduga milik Arief Hidayat dengan dokumen lain yang juga ditulis Arief Hidayat.

Sumber: Tempo.co

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO